Mohon tunggu...
Gibran Ramadani
Gibran Ramadani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN KHAS Jember

menulislah agar kau dikenang

Selanjutnya

Tutup

Money

Pandora Paper: antara Pribadi dan Negeri

21 Oktober 2021   11:28 Diperbarui: 21 Oktober 2021   11:37 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Akhir-akhir ini terungkap beberapa fakta menarik yang ramai didunia perbankan internasional. Pandora paper, nama ini diberikan untuk laporan lebi dari 11,9 juta catatan keuangan, dengan file 2,94 terabyte, berisi informasi yang sifatnya rahasia. Mungkin banyak belum paham bagaimana dan apa sebenarnya pandora paper ini.

Penjelasan mudahnya seperti ini. Dalam suatu negara ada yang namanya pajak, yang dimana hampir keseluruhan pemasukan kepemerintahan dari pajaki tersebut, seperti pajak kendaraan, rumah, pakaian yang kita beli, dan semacamnya. Dan pajak tersebut nominalnya tergantung dari seberapa besar dari harga barang tersebut. Contoh antara pajak sepeda motor dan mobil itu tidak sama meskipun dalam penarikan pajak sama 10 % misalnya. Mari kita urai, Jika sepeda motor seharga 1 juta maka pajaknya Rp 100.000. dan jika mobil seharga 100 juta maka pajak dari mobil tersebut adalah 10 juta. Jauh sekali bukan meskipun sama-sama 10%.

Maka dari itu parang orang kaya yang ada diseluruh dunia mencari akal bagaimana aset atau barang yang mereka miliki tidak terlalu benyak pajaknya. Lalu mucullah ide bagaimana jika aset tersebut mereka pindah atau digelapkan ke negara yang sedikit pajak atau negara yang didalamnya tanpa diberlakukan pajak.

Hal inilah yang menjadi problem kenapa pandora papers dibilang dokumen rahasia. Lalu apakah berpengaruh ke suatu negara?. Jawabanya adalah sangat berpengaruh. Mari kita bahas di tiga sudut berbeda.

Yang pertama sudut pandang hak dan kewajiban warganegara. Sebelum masuk kepembahasan apakah kita boleh melakukan hal tersebut. Boleh-boleh saja sebenarnya karena pada intinya itu adalah aset atau kekayaan sendiri (menurut pibadi penulis). Namun yang menjadi problem bukan dari itu. Dengan kita tidak membayar pajak dari apa yang telah ditentukan maka dampak besarnya adalah kurangnya dana pemasukan negara yang ujung-ujungnya ketika negara tidak mempunyai pemasukan maka jalan keluarnya dengan meminjam uang lagi.

Dari hal itu seharusnya kita sudah paham bagaimana hak negara dan kewajiban kita sebagai rakyat negara tersebut untuk patuh terhadap apa yang telah ditentukan oleh negara tersebut. Yang mana ketentuan tersebut bukan untuk pribadi namun untuk bangsa.

Yang kedua sudut pandang identias nasional, apasih sebenarnya identitas nasional?. Dikutip dari wikipedia, identitas nasioanal adalah identitas atau rasa memiliki seseorang terhadap suatu negara atau bangsa. Kita sebagai rakyat indonesia haruslah patuh dengan apa yang telah ditetapkan dari bangsa tersebut. Bukan masalah pribadi lagi dalam pembahasan ini. Namun masuk dalam bagaimana kita sebagai rakyat berusaha  membantu negara dengan selalu patuh dan menyampingkan ego. Karena pada dasarnya dengan kita menyampingkan go dan lebih memilih patuh terhadap negara maka timbal baliknya bukan keorang lain namun ke kita sendiri.

Yang ketiga sudut pandang bela negara, maksud dari bela negara menurut saya sama dengan penjelasan yang kedua. Yang pada intinya kita tidak boleh selalu mengedepankan ego kita dari pada peraturan negara. Karena deng kita patuh itu sama saja kita sudah bela negara dan juga mempertahankan eksistensi negara kita.

Lalu bagaimana jika hal tersebut masih dilanggar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab?. Ada beberapah hal yang seharunya jugaa dibenahi oleh negara ini. Yang paling penting menurut saya adalah mengurus dan menyelidiki secara tuntas nama-nama yang sebelumnya dirumorkan terlibat dalamm kasus pencucian yang telah kita bahas diatas bukan saya berburuk sangka. Jika data tersebut suydah ada dari tahun 19 an dan juga data tersebut adalah data yang sangat rahasia dan cara mendapatkanpun harus melalui orang yang sangat paham dengan dunia pembololan data maka ini seharunya menjadi suatu pertimbangan untuk dilakukannya penyelidikan lebih dalam.

 Karena dengan begitu rantai abu-abu penggelapan dan pencucian uang akan sedikit demi sedikit terkuak. Kok bisa seperti itu?. Jelas bisa karena jika memang mereka terlibat dalam hal tersebut maka nampak sedikit dari jaring-jaring siapa saja yang mempunyai hubungan dengan orang atau perusahaan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun