Mahasiswa UNNES GIAT 12 di Desa Gejlig, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, berhasil melaksanakan kegiatan inovatif bertema “Perempuan Agen Pancasila: Penguatan Ketahanan Pangan Keluarga”. Acara ini merupakan bagian dari program besar “Ngopeni Jateng” yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat desa. Kolaborasi yang terjalin erat antara Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (LPPM) UNNES, Pemerintah Desa Gejlig, dan PKK Desa Gejlig menjadi kunci suksesnya kegiatan ini. Pemerintah desa memberikan dukungan penuh, mulai dari menyediakan balai desa sebagai tempat kegiatan hingga mengoordinasikan kehadiran seluruh peserta. Sementara itu, PKK Desa Gejlig turut aktif berperan sebagai motor penggerak, memastikan seluruh anggotanya hadir dan berpartisipasi penuh.
Kegiatan ini dirancang dalam dua tahap yang saling melengkapi untuk memberikan pemahaman teoritis dan keterampilan praktis. Tahap pertama dimulai dengan sesi sosialisasi yang bertujuan untuk membekali ibu-ibu PKK dengan pemahaman mengenai konsep Perempuan Agen Pancasila. Dalam sosialisasi ini, tim mahasiswa KKN menekankan bahwa perempuan memiliki peran sentral yang selaras dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Mereka adalah pilar utama yang bertanggung jawab memastikan gizi keluarga terpenuhi, menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga, serta memanfaatkan setiap potensi pangan lokal secara optimal. Diskusi menjadi sangat hidup saat tim KKN mengarahkan fokus pada ketersediaan ubi ungu di Desa Gejlig. Ubi ungu dipilih bukan tanpa alasan; bahan pangan ini melimpah, harganya sangat terjangkau, dan kaya akan nutrisi penting seperti serat, vitamin, serta antioksidan. Penjelasan ini memberikan wawasan baru bagi para ibu tentang bagaimana mengelola sumber daya yang ada di sekitar mereka menjadi sesuatu yang bernilai.
Setelah pemahaman konsep diberikan, kegiatan dilanjutkan ke tahap kedua, yaitu demonstrasi memasak puding ubi ungu. Ini adalah momen di mana teori bertemu praktik. Alih-alih hanya mendemonstrasikan di depan, tim KKN secara aktif mengajak perwakilan dari ibu-ibu PKK untuk maju ke depan dan berkolaborasi dalam setiap proses pembuatan. Suasana di balai desa menjadi sangat cair dan penuh keakraban. Para ibu dengan antusias mengikuti setiap langkah, mulai dari menyiapkan bahan-bahan, menghaluskan ubi yang telah dikukus, mencampur adonan, hingga menuangkan adonan ke dalam cetakan. Selama proses ini, mahasiswa KKN berbagi berbagai tips praktis, seperti cara memastikan puding tidak langu dan memiliki tekstur yang lembut sempurna. Para ibu juga turut berbagi pengalaman memasak mereka, menciptakan pertukaran ilmu yang bermanfaat.
Hasilnya, puding ubi ungu yang dihasilkan tidak hanya lezat dengan rasa manis yang pas, tetapi juga memiliki warna ungu alami yang cantik dan tekstur lembut. Reaksi positif pun mengalir dari para peserta. Beberapa ibu mengungkapkan bahwa mereka akan mempraktikkan resep ini di rumah, dan yang paling menggembirakan, ada yang melihatnya sebagai peluang usaha kecil untuk menambah penghasilan keluarga. Melalui kegiatan ini, semangat “Ngopeni Jateng” benar-benar terwujud. Bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang, yaitu terciptanya ketahanan pangan keluarga yang lebih kuat sekaligus terberdayanya perempuan desa menjadi lebih mandiri dan produktif. Inisiatif sederhana ini membuktikan bahwa pemberdayaan yang dimulai dari desa dapat menjadi fondasi kuat untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI