Mohon tunggu...
Diah Simangunsong
Diah Simangunsong Mohon Tunggu... Pelaut - Memperpanjang langkah

Berjalanlah selagi masih punya kaki dan mata

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Salah Satu Cara Mencegah Covid-19 dengan Makan Nasi

26 Maret 2020   16:45 Diperbarui: 26 Maret 2020   17:09 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram @diah_simangunsong

Di tengah-tengah keadaan nasional yang sedang tidak baik-baik saja. Semua tatanan masyarakat mengambil bagian untuk untuk mencoba menghindari, melawan dan mengobati Covid-19 baik itu pemerintah, tenaga kesehatan, organisasi masyarakat, masyarakat bahkan telur rebus juga mencoba untuk menolong. 

Usaha yang dilakukan juga berbagai macam cara ada yang tetap #dirumahaja untuk melakukan #workformhome, menyemprotkan disinfektan dan lain-lain. Namun dari semua cara untuk mencegah penyebaran virus ini ada hal yang paling penting yakni Makan Nasi. Sebagai sumber energi untuk melakukan hal-hal pencegahan diatas.

NASI. Ini adalah salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia, bahkan saat kita sudah makan mie ayam 2 mangkok ditambah lagi 3 mandi(manis dingin) dan ditanya, udah makan? jawabannya pasti belum. Karena makan itu adalah nasi. Selama belum makan nasi artinya belum makan dong guys.

Memasak beras yang nantinya akan menjadi nasi, biasanya menggunakan rice cooker yang instan tinggal dicolok masak deh. Namun selama aku tinggal di Kab. Konawe aku menyaksikan atraksi keragaman orang-orang memasak nasi. Padahal hanya memasak nasi, tidak ada yang aneh, tapi ini menarik untukku yang juga penggila makan nasi tapi ngak gedek-gedek juga hehehe...

Pertama, memasak nasi dengan menggunakan presto. Presto ini tempat memasak nasi yang terbuat dari alumunium tebal dengan ditutup rapat dikunci dengan caranya, hingga tidak akan bisa terlihat apa yang ada didalamnya. Eist, masak nasi menggunakan presto tidak sembarangan ya, ini hanya bisa digunakan bagi kalian yang ahli dalam mengendus karena apa? 

Sangking rapatnya presto ini, kita hanya tau nasinya sudah matang atau belum lewat uap yang dikeluarkan dan penciuman kita yang diandalkan untuk mempertimbangkan kira-kira nasinya sudah matang atau belum. Jadi kita tidak sembarang membukanya karena akan berakhir meledak jika kita membukanya dalam keadaan suhu panas yang tinggi. So, bagi kalian yang ngak ahli dalam pengendusan jangan sekali-sekali mencoba memasak menggunakan ini kareana akan berakhir tidak matang atau malah gosong.

Kedua, memasak nasi menggunakan kuali. Yakni nasi dimasak terlebih dahulu diatas kuali dengan air secukupnya hingga kering. Kemudian calon nasi tersebut di tos atau di kukus dengan dandang hingga matang sempurna. Ini memang bukan hal yang asing untukku karena aku sering banget liat cara masak nasi seperti ini, namun biasanya memasak nasi dengan cara ini ditemuin diacara-acara besar seperti pesta. Tapi ini dilakukan setiap hari, jadi aku selalu ngerasa pesta sesiap ngeliat cara masaknya hehhe....

Kalau yang ketiga. Memasak nasi dengan cara siram-siram. Beras dicuci dan dimasukkan kedalam panci dan diberi air secukupnya. Kemudian dimasak dengan api yang kecil, ditunggu sampai air habis setelah itu disiram lagi, seperti air yang awal dan terus menerus dilakukan sampai nasi matang sempurna. Jadi tidak begitu ribet untuk memindahkannya hanya perlu untuk menambah-nambahkan air. Ini cara masak terbaru yang pertama kali aku temui dan unik cara masaknya hahaha... hanya siram-siram eh tau-taunya udh masak aj nih.

Dan yang terakhir. Lebih aneh lagi nih masaknya bagi aku generasi micin yakni menggunakan arang. Masaknya hampir sama seperti yang kedua bedanya si ibu menggunakan kuali namun biasanya si ibu gunakan priuk dan kemudian di kukus dengan dandang. Namun kali ini memasaknya mengunakan arang, untuk menjaga agar nasi yang didalamnya tidak gosong dan tetap hangat kapanpun akan dimakan karena baranya arang akan terus dihidupkan hingga nasi habis dimakan. Dan cara masak dengan menggunakan arang membutuhkan waktu yang amat lama, sehingga kalau kalian udah lama tingkat dewa tidak disarankan untuk memasak nasi menggunakan cara ini.

Nah itu tuh, kebhinekaan  masyarakat Indonesia bisa dilihat dari cara mereka masak nasi, walaupun masaknya beda-beda tapi namanya tetap nasi juga hehehe... aku bangga masuk kedalam kelompok pengabdi nasi, dan ngak bisa hidup tanpa nasi. #hidupnasi tanpamu apa jadinya aku hahahaha... terimakasih pada petani yang setia merawat padi yang dianggap seperti anak sendiri.

#makanuntukmencegahcorona

#dirumahaja

#penjelajahlautanpengalaman

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun