Siswa tingkat SMA di seluruh Indonesia, dalam satu pekan ke depan sedang mengikuti ujian nasional berbasis computer (UNBK). UNBK tingkat SMA/MA yang diikuti sekitar 1.975.591, berlangsung dari tanggal 1-8 April 2019 serentak di seluruh Indonesia.
Sementara UNBK tingkat SMK dengan jumlah peserta  1.515.986, sudah satu pekan lebih awal dilaksanakan. Di Banten sendiri menurut pantauan media Kabar Banten, UNBK diikuti oleh sekitar 60.083 peserta yang tersebar di 4 Kota dan 4 Kabupaten.
Untuk tingkat SMP/MTs dengan 3.580.867 peserta akan dilaksanakan dua pekan setelah UNBK tingkat SMA/MA. Dengan demikian, jumlah peserta UNBK mulai dari tingkat SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK yang sudah, sedang, dan akan melaksanakan berjumlah  sekitar 7.072.444 peserta.
Disisi lain, masyarakat Indonesia pada tanggal 17 April 2019 mendatang akan menyalurkan hak pilihnya dalam Pilpres yang diiikuti oleh dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo-KH. Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hemat penulis, momentum UNBK ditahun 2019 ini lain dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun yang sudah lewat, UNBK berlangsung tanpa momen hajatan besar bagi masyarakat Indonesia. Hajatan dunia pendidikan dan Pilpres 17 April 2019 menarik untuk ditarik benang merahnya.
UNBK dan Proses Menuju Pilpres
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi siswa tingkat SMP/MTs dan SMA/MA/SMK, dari tahun ke-tahun memang sudah biasa dilaksanakan oleh siswa di seluruh Indonesia. Dalam dunia pendidikan, UNBK dilaksanakan sebagai bahan evaluasi pencapaian siswa selama belajar tiga tahun.
Selama tiga tahun, siswa oleh gurunya banyak diberikan ilmu pengetahuan untuk bekal hidupnya kelak. Selama tiga tahun itu pula, siswa banyak didik dan digembleng lewat serangkaian proses pendidikan. Baik melalui belajar di kelas, eskul, outing kelas, magang diintansi pemerintah atau swasta, belajar antar sebaya sampai membuat laporan pasca magang.
Semua itu mengandung nilai-nilai dan proses pendidikan yang berguna untuk menguatkan mental, emosi, belajar membuka relasi sosial dan belajar saling menghargai dalam berbagai tahapan yang dilaluinya.
Jika UNBK yang diukur adalah hasil pencapaian siswa selama tiga tahun belajar , maka proses Pilpres menjadi sarana pembuktian setelah belajar di sekolah. Ibaratnya, Pilres tempat mengamalkan seluruh masyarakat Indonesia setelah sekian tahun lulus sekolah.