Desa Botolambat merupakan salah satu desa prioritas dalam KKN BMC 2 UNNES Tahun 2021 yang mendapati program kerja RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) dari Disperakim atau Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Provinsi Jawa Tengah. Mahasiswa melaksanakan program kerja tersebut dengan memberikan sosialisasi materi tentang rumah tak layak huni dan karakteristik rumah layak huni menggunakan media brosur atau pamflet, brosur tersebut juga dibagikan kepada masyarakat desa Botolambat.
Dalam menjalankan program rumah layak huni, Tim KKN BMC 2 UNNES yang terdiri dari Ananta, Susanti, Gharinta Ilham Muqsitha Sari, Gallah Akbar Mahardhika, Kartika Ragil Nastiti, Mega Melinia, Labib Dhiyaul Farih, Ricky Janu Riyadi, Ika Indriyani, M. Rosyid Ridho, dan Armando Reza Eko Syahputro memiliki misi atau tujuan dari pelaksanaan program kerja ini sebagai upaya pemberdayaan masyarakat melalui sosialisasi dan pendampingan dalam mendukung kegiatan penyehatan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman mencakup sektor air bersih, sanitasi serta hunian yang layak. Tim KKN BMC 2 UNNES juga melakukan wawancara tentang IMAP (Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi) desa bersama perangkat di balai desa Botolambat.
Dalam pelaksanaan program kerja itu sendiri ada dua kegiatan yaitu sosialisasi tentang rumah layak huni dan pendampingan. Sasaran kegiatan tersebut ialah penerima bantuan RTLH dari Disperakim Jawa Tengah, salah satunya keluarga dari Alm. Bp. Carmadi. Program sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 13 November 2021 di rumah Alm. Bp. Carmadi yang diwakilkan oleh istrinya, materi sosialisasi yang disampaikan yaitu asal bantuan RTLH, tipe bangunan rumah, sanitasi yang baik, ventilasi, dsb. Dari sosialisasi tersebut, keluarga dari Bp. Carmadi memahami materi yang disampaikan terkait bagaimana tipe-tipe rumah yang layak di huni. Sedangkan kegiatan pendampingan, yang dilakukan pada tanggal 14 November 2021 yaitu pendampingan pembugaran rumah Bp. Carmadi, dimana para mahasiswa KKN turut andil dalam pembugaran rumah tersebut. Perenovasian rumah Bp. Carmadi dilakukan selama kurang lebih satu minggu, dan hasil rumah yang direnovasi pada bagian ruang tamu telah selesai tepat waktu serta sesuai dengan karakteristik rumah layak huni.
Diharapkan dengan adanya program kerja sosialisasi dan pendampingan dari Tim KKN BMC 2 UNNES ini dapat menjadi manfaat bagi masyarakat khususnya yang mendapat bantuan. Desa Botolambat, yakni program kerja rumah layak huni yang mana program tersebut dinaungi oleh DISPERAKIM telah terlaksana dengan baik. Kendati demikian, masih banyak rumah yang tergolong tidak layak huni dan butuh perhatian serta bantuan dari pemerintah. Maka pemerintah perlu memperhatikan lebih lanjut terkait program tersebut misalnya dengan menambah kuota bantuan kepada masyarakat.