Mohon tunggu...
M. Ghaniey Al Rasyid
M. Ghaniey Al Rasyid Mohon Tunggu... Freelancer - Pemuda yang mencoba untuk menggiati kepenulisan

Orang yang hebat yaitu orang yang mampu untuk mempertahankan prinsip mereka dari beberapa kontradiktif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kacang Lupa Kulit Antara Pertumbuhan dan Pembangunan

29 Desember 2020   11:50 Diperbarui: 29 Desember 2020   12:32 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerusakan lingkungan yang mengakibatkan kesadaran sosial memantik masyarakat untuk menguliti kembali tentang apa yang telah mereka lakukan untuk hidup. Paksaan atas nama pembangunan sebagai penyulut untuk bisa membangun perubahan secara masif dan mendapatkan sanjungan dari beberapa negara yang mengamati progress negara tersebut untuk kepentingan yang  mutualis ataupun komensalis.

Gedung bertingkat, canggihnya teknologi sebagai sebuah cerminan dan lambang dari kemajuan sebuah peradaban. Prespektif secara empiris ini, kadang mengalami sebuah penghilangan makna dari kemanusian dan alam itu sendiri.

Revolusi industry 4.0 menjadi sebuah jargon manis yang kerap dijadikan motivasi ataupun ruh untuk menjalani kehidupan di era ini. Akankah seperti nasib modernisme? Yang dimana menimbulkan kritik karena melahirkan ketidakpercayaan terhadap modernism itu sendiri.

Banyak sekali prespektif sebab dan akibat atas sebuah regulasi yang dimiliki atas kebijakan yang dilaksanakan. Pembangunan ekonomi secara kacamata ekonomi, mampu memberikan efek kepada peningkatan perekonomian berdasarkan indeks kuantitas atas prespektif ekonomi.

Tindak lanjut indeks ekonomi kadang memiliki sisi yang tidak relevan berdasarkan kondisi realitas sebenarnya. Ketika indeks ekonomi berupa PDB kita bisa mengamati mendapatkan notfikasi berupa angka yang bagus, bagaimana dengan indeks kemakmurannya?

Angka rasio gini untuk menentukan tingkat kemakmuran, sering berbanding terbalik dengan pengamatan indeks PDB. Memang strategi untuk mengatasi permasalahan klasik perekonomian berupa pengangguran dan kemiskinan menjadi PR yang besar bagi para ekonom dan subjek --Masyarakat itu sendiri.

Konsepsi ilmu ekonomi menarik untuk kita kaji dan koreksi kembali bagi relevansi ilmu ekonomi. Menjamurnya ilmu ekonomi dan jurusan yang mulai bermunculan dibeberapa kampus, mengakibatkan membludaknya mahasiswa ekonomi. Tanggung jawab kontribusi sangat diharapkan kontribusinya.

Menjamurnya fokus pembelajaran fakultatif basis ekonomi, sebagai sebuah pukulan bagi para mahasiswa untuk bisa mempertanggungjawabkan ilmu maupun logikanya bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya ilmu ekonomi, hal ini berlaku pula dengan mahasiswa lain.

Kembali lagi pada sektor pertumbuhan. Spiral pertumbuhan, dan motivasi parlente untuk bisa menjadi seperti mereka inginkan, menarik untuk kita amati kembali.

Sering sekali dalam kajian, ataupun pembahasan taktis terhadap perekonomian lebih mengarah pada aspek nilai untuk bisa menciptakan spiral keuntungan yang terus menerus. Kerugian sekecil mungkin harus bisa diatasi dan dihilangkan  untuk kepentingan materiil berupa nilai yang harus dipertahanakan. Terkadang pembahasan mengenai ekologi yang dicerminkan dalam AMDAL sering dinomorduakan dan kurang serius untuk mengkaji secara taktis. 

Salah satu tokoh bernama Karl Marx mendedah dan mengkritis segala bentuk kebatilan yang merugikan masyarakat terhadap perekonomian. Ia memiliki kemampuan dalam mengamati ekonomi dan kritik yang melahirkan pemikir ekonomi atas pertarungan dialektika teoritis yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun