Mohon tunggu...
Sebisanya Saja
Sebisanya Saja Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik di SMP

Tidak sering-sering, meskipun ada sejak 27 Mei 2012.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangankan Impor Guru, Impor Kabinet Pun Boleh

31 Mei 2019   17:23 Diperbarui: 5 Juni 2019   18:24 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://wallpapercave.com 

Negara tetangga Indonesia dahulu mengimpor guru dari Indonesia. Lihat buktinya sekarang mereka juga banyak mengimpor tenaga kerja dari kita. Kemajuan pesat negara Malaysia yang hanya berpenduduk  1 : 12 nya Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Malaysia sangat mengapresiasi sektor pendikan sebagai cikal-bakal warisan peradaban bangsanya. 

Indonesia kurang menghargai pendidikan dan menafikan orang-orang berpendidikan serta sangat mudah memberikan gelar honoris causa kepada para pejabatnya. Orang pandai dari negeri ini lebih disukai negara luar dan mereka memiliki kontribusi  besar pada negara lain. Contoh : B. J. Habibie. Kita memang sudah darurat pendidikan dan kita tidak pede dengan kompetensi guru-gurunya. Meskipun sudah banyak mendapat pelatihan dari lembaga asing, semisal USAID. 

Tampaknya memang demikian, termasuk penulis sendiri memang sudah seharusnya diganti dengan guru yang diimpor dari luar. Mengajar asal mengajar dan wawasannya seuprit. Semestinya jangan hanya guru, kita juga darurat kepala sekolah dan komite sekolah. Dosen-dosen pun sudah perlu diimpor untuk kemajuan bangsa ke depan. 

Tenaga kerja asing sudah lebih dahulu menguasai Indonesia. Mengapa sekalian kita tidak memasukkan pemerintahan asing ke negara Indonesia?

Presiden juga semestinya kita impor, lalu formasi kabinetnya pun jangan lagi orang Indonesia. Apa jika perlu bentuk pemerintahan juga kita impor?

Kita BENAR-BENAR SUDAH DARURAT pendidikan. Saya, Anda dan semua kita memang sewajarnya harus diganti untuk menjadi budak kemajuan.

Jika perlu yang sekolah juga jangan lagi orang Indonesia. Kita impor juga siswa yang pandai-pandai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun