Anies Baswedan adalah pemimpin yang fenomenal. Mendengar dia berbicara sangat menyejukkan, tapi bukan melenakan. Sebaliknya menginspirasi, memberi semangat, dan menunjukkan potensi-potensi bangsa Indonesia di tengah perubahan dunia.
Melihatnya pun bikin banyak orang kesem-sem. Beliau memang bertumbuh tinggi ideal dengan rupa yang menawan. Ada guratan Arabia terlihat di wajahnya dan kekhasan mimik orang Indonesia. Anies Baswedan memang punya latar belakang peranakan Arab. Beliau adalah cucu dari salah seorang pejuang kemerdekaan, Abdurrahman Baswedan.
Tapi, yang paling menarik dari sosok Anies Baswedan bukan berasal dari ketampanannya, tutur katanya, atau keturunan kelurga. Beliau adalah sosok yang berkepribadian. Beliau tidak hanya mengandalkan garis keturunan atau ketampanannya untuk menarik rasa suka orang. Apalagi, hanya mengolah kata-kata manis untuk menarik perhatian.
Beliau adalah sosok yang gigih belajar dan berjuang. Karena itu, tidak heran beliau mendapatkan beasiswa di Amerika Serikat. Beliau menempuh S2 di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park dan melanjutkan pendidikan S3 di Northern Illinois University. Beliau banyak mendapatkan penghargaan di luar negeri.
Atas prestasi tersebut, beliau kemudian dipercaya untuk menjadi Rektor Universitas Paramadhina ketika dia masih berumur cukup muda untuk mengembang amanat besar itu. Beliau menjabat posisi strategis seorang akademisi itu ketika masih berusia 38 tahun.
Perannya sebagai sosok muda inspiratif terlihat di dalam maupun diluar dunia kampus. Beliau menginisiasi lembaga Indonesia Mengajar. Lembaga ini mengirim para pengajar muda ke berbagai penjuru negeri untuk terlibat langsung dalam pendidikan masyarakat.
Program ini sangat membantu tidak hanya bagi warga setempat, tetapi juga bagi para partisipan program. Sebab, program ini memberikan para pengajar wawasan mengenai kondisi Indonesia yang sesungguhnya, menempa keteguhan hati mereka karena bertugas di tempat-tempat yang tak banyak diperhatikan.
Pak Anies adalah idola anak muda. Beliau memberi contoh, bahwa anak muda dapat berperan untuk kemaslahan masyarakat. Dia menginspirasi anak muda, bahwa kesempatan mereka sangat besar. Pak Anies percaya bahwa kerugian suatu bangsa ketika anak mudanya apatis, bukan ketika kuantitas generasi mudanya kurang. Bahkan, jika anak muda banyak yang apatis, generasi ini malah hanya akan menjadi bencana bagi suatu bangsa dengan generasi mudanya yang melimpah.