Mohon tunggu...
Generasi Penerus LDII
Generasi Penerus LDII Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengaruh Tak Terpengarus
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blog ini sebagai salah satu wadah menuangkan karya tulisan dari para warga LDII

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sambangi LDII, Wakil Ketua MPR RI Apresiasi 8 Program Pengadian untuk Bangsa

10 November 2022   08:28 Diperbarui: 10 November 2022   08:30 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta (9/11). Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto didampingi anggota DPR RI Desy Ratnasari dan Eko Patrio serta kader Partai Amanat Nasional Sigit Purnomo (Pasha Ungu), berkunjung ke Kantor DPP LDII, Patal Senayan, Jakarta, pada Rabu (9/11). Kunjungan tersebut disambut oleh Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso berserta jajarannya.

Dalam pertemuan itu, DPP LDII memaparkan program kerja berupa "8 Program Pengabdian LDII untuk Bangsa". Menanggapi hal itu, Yandri mengapresiasi kontribusi LDII. Ia menyayangkan pihak-pihak yang masih menyudutkan LDII.

"Maka kalau ada orang yang menyudutkan LDII atau ikut merecoki LDII, saya pasti tidak setuju. Karena delapan program LDII yang sering saya diskusikan dengan petinggi LDII itu, memang bisa menjadi sesuatu untuk bangsa ini. Apalagi saya sebagai pimpinan lembaga tinggi negara (Wakil Ketua MPR RI) kami butuh LDII," tegasnya.

Yandri Susanto mengetahui tentang LDII dari berbagai kunjungannya di berbagai daerah. Ia kerap menyempatkan bersilaturahim dengan warga LDII, "Saya bersyukur Indonesia punya LDII, karena yang saya lihat LDII itu sangat bagus, mencerminkan ke-Indonesiaan, mencerminkan keislaman yang sempurna. Maka saya selalu menyampaikan kemana-mana, kalau masalah kekompakan, kebersihan, cara beramal, saya bilang contohlah LDII," ungkapnya.

Ia meminta kepada DPP LDII, agar memberi banyak kesempatan untuk berdialog dengan keluarga besar LDII di provinsi maupun kabupaten/kota, guna mensinergikan program antara pembuat otoritas dengan ormas Islam. "Menurut saya, program itu (program LDII) perlu ditransformasikan ke masyarakat umum. Mulai dari bidang kebangsaan, pendidikan, energi terbarukan, ekonomi syariah, ketahanan pangan, obat-obatan herbal, keagamaan dan energi, itukan persoalan yang mendasar hari ini," tambahnya.

Pria kelahiran Bengkulu itu menyebut, program LDII bukan sekadar perencanaan tapi sudah melakukan dan memberikan contoh. "Jadi, dakwah bil haal dan bil lisannya itu berjalan, maka saya bersyukur hari ini diterima oleh Pak Ketum beserta seluruh jajaran. Kebetulan tadi saya bawa Eko Patrio, Desy Ratnasari dan Pasha Ungu, mereka kan public figure, mudah-mudahan transformasi sinergi antara LDII dan bangsa bisa dipercepat, sehingga kebutuhan bangsa Indonesia kita jawab dengan sistematis dan teroganisir," urainya.

Ketua Umum Barisan Muda PAN 2010-2015 itu mengungkapkan, delapan program LDII itu selaras dengan visi misi partai, seperti masalah wawasan kebangsaan, "Saya bilang, kalau di LDII tidak perlu lagi bicara Empat Pilar, justru saya kadang-kadang yang diajari oleh LDII. Saya butuh LDII itu karena sudah memiliki contoh dari sisi kebangsaan," ujarnya.

doc. Lines
doc. Lines
Selain itu, sambungnya, terkait pendidikan, kita sama-sama konsen pada pendidikan. Menurutnya, bila ingin melihat bangsa ini maju, pendidikan harus disentuh secara serius. "Di samping itu, energi terbarukan, kita punya batu bara tidak mungkin selamanya, punya nikel pun sama, artinya itu adalah bahan yang tidak dapat diperbarui. Tapi LDII sudah merancang dan membangun energi terbarukan. Menurut saya konsep besar LDII dengan delapan bidang pengabdian itu sangat bermakna," paparnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto mengatakan, kunjungan Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto dengan rombongan merupakan suatu kehormatan bagi LDII. Menurutnya, LDII bukan apa-apa ketika tidak bisa bekerja sama dengan pemilik otoritas yaitu legislatif maupun eksekutif.

"Kami menganggap rombongan legislator ini adalah otoritas. Tentu otoritas ini bisa mengembang pada otoritas yang lain. Kami tidak akan bisa berkomunikasi dengan baik tanpa ada dukungan dari otoritas," ujarnya.

Menurut KH Chriswanto, dukungan otoritas itu berupa insfrastuktur undang-undang, kebijakan ataupun jalur komunikasi untuk bisa mengembangkan kontribusi LDII kepada bangsa dan negara. "Oleh karena itu, saya melihat ini adalah satu awal yang luar biasa. Komunikasi antara legislatif (pemilik otoritas) dengan ormas adalah sesuatu yang luar biasa. Karena mau bagaimanapun yang tahu kondisi masalah umat adalah kami (ormas)," ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun