Mohon tunggu...
gemogibran
gemogibran Mohon Tunggu... Penulis - Pendengar dan Penanya

Pecinta musik. Mencintai tulis-menulis. Mari bermain dengan imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Akhir Tahun

31 Desember 2022   20:08 Diperbarui: 31 Desember 2022   20:22 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict by Canva/Edi Supono

Akhirnya sampai juga dipenghujung tahun 2022. Aku ingin menyampaikan sedikit ceritaku pada tahun 2022:

"2022. Tahun yang sangat menarik. Tahun yang penuh kejutan. Tahun yang penuh dengan naik dan turun. Memang tak ada pencapaian yang sebegitu 'wow'. Namun aku punya pencapaianku sendiri yang aku anggap sangat luar biasa. 

2022 benar-benar tahun yang sulit aku gambarkan. Penuh dengan air mata namun penuh pula dengan tawa. Awal tahun 2022 aku lalui dengan air mata karena diujung tahun 2021, pacarku (sekarang mantan) memutuskan hubungan yang terjalin selama kurang lima tahun. Berat rasanya melewati awal tahun yang aku harap akan menjadi sebuah tahun luar biasa untukku. Menangisi kepatah-hatian dan dosa-dosa yang aku perbuat padanya. Aku merasa benar-benar terpuruk saat itu. Tiada hari tanpa menangis. Tiada hari tanpa mengutuk kebodohan sendiri. 

Tiada hari tanpa memaki diri yang begitu brengsek ini. Tiada hari tanpa rasa menyesal dan selalu berharap aku bisa mengulangi saat-saat di mana aku masih bersama dia dan aku bisa merawatnya dengan lebih. Tiada hari tanpa mengingat hal-hal yang pernah kami lakukan dan lalui. Tiada hari tanpa menghindari jalan-jalan yang pernah aku lewati bersamanya. Hingga pada satu titik aku menyadari bahwa ini tak 100% salahku. 

Maka tak perlu pula ada 100% rasa sesal. Ketika aku rasa tahun 2022 akan aku lewati dengan selalu mengingat tentang dia hingga aku kembali menjadi sedih, ternyata itu tidak terjadi. Seolah ada perintah dari alam bawah sadarku, sebuah jentikan jari membuatku melewati setengah tahun terakhir di 2022 dengan hanya tersenyum bila mengingatnya. 'aku sudah bahagia', itu kataku.

Mungkin sekitar 1,5 bulan setelah aku putus, aku memiliki kekasih baru. Apakah dia pelarianku? Tidak. Aku tidak memacarinya hanya untuk melampiaskan rasa sedihku atau hanya sekadar mengisi kekosongan yang bisa berarti hanya sekadar status. Tidak. Aku tidak sejahat itu. Aku memilihnya karena dia telah mengenalku dengan sangat baik. Dia yang pada akhirnya bisa membuatku lebih baik. Dia yang membuatku mengerti tentang siapa aku. Memilihnya aku anggap sebagai (salah satu) keputusan terbaik yang aku ambil sepanjang tahun 2022. 

Melewati 2022 bersama dia merupakan anugerah. Tiada hari tanpa belajar untuk mengenal diri sendiri. Tiada hari tanpa belajar untuk memperbaiki diri. Tiada hari tanpa belajar untuk menghargai orang lain. Yap, pacarku inilah yang membantuku. Pacar, sahabat sekaligus "kucing" yang sering aku jahilin. Terpisah antara Jogja dan Semarang, tak menjadi penghalang. Jarak tak mengahalangi kami untuk saling berantem, saling menjahili, saling peduli dan saling mencintai.

Pacarku pernah berkata, '2022 adalah tahun belajar dan tahun penyembuhan untukmu. Kamu masih bertahan sampai hari ini membuktikan bahwa kamu adalah orang yang kuat. Berterima kasihlah untuk dirimu sendiri'. Yups, itulah pencapaianku: Bertahan. Tak hanya bertahan dari rasa sakit hati karena putus, pun bertahan dari berbagai masalah yang bagiku adalah masalah yang cukup pelik. Bila kalian periksa, maka disetiap jengkal pipi, tangan dan bahunya, ada bekas air mataku. 

Disetiap jengkal tubuhnya ada keringatku kala aku memeluknya. Namun tetap banyak air mata yang aku sembunyikan di antara tawa, seperti kata The Cure di lagu Boys Don't Cry, 'i try to laugh about it, hiding the tears in my eyes cause boys don't cry'. Hahaha Robert Smith memang kurang ajar. 'Menangislah bila itu bisa membuatmu tenang', kata pacarku yang seolah melawan lirik ciptaan Robert Smith tersebut. Boys do cry, right?.

Dibalik segala tangis, derita, masalah dan kelabu, 2022 juga sangat menyenangkan. Inilah yang aku katakan bahwa tahun 2022 penuh kejutan. Sialnya, aku tak bisa menggambarkan seperti apa kebahagaiaan yang aku rasakan. Intinya ada momen di mana aku merasa sangat bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun