Mohon tunggu...
Heriyanto Chanra
Heriyanto Chanra Mohon Tunggu... Guru - Luwes dan berorientasi pada kemajuan.

Filsuf kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Paris, Friday the 13th

14 November 2015   12:47 Diperbarui: 14 November 2015   12:47 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

PARIS mendadak menjadi kota yang mencengangkan. Kota yang menjadi salah satu tujuan wisata favorit dunia di jantung Eropa, seketika dalam satu malam menjadi kota yang paling ditakuti untuk dikunjungi siapapun. Sebuah serangan menewaskan setidaknya ratusan orang dalam semalam di gedung konser Bataclan, Paris, Jumat malam (13/11) waktu setempat. Serangan di pusat ibukota Perancis, yang berjarak sekitar 200 meter dari Charlie Hebdo, bertepatan dengan laga persahabatan sepakbola Perancis kontra Jerman yang disaksikan langsung oleh Presiden Francoise Hollande.

Saya bukan pengamat keamanan, dan sangatlah awam dalam menyikapi isu-isu politik global. Namun, ada satu yang tak luput dari pengamatan saya adalah waktu kejadian, yakni bertepatan dengan hari Jumat tanggal 13, yang oleh sebagian orang diyakini sebagai malam yang sakral untuk melangsungkan ritual 'black night', 'black Friday' atau 'Friday the 13th'. It's a nightmare on Paris streets!

Dalam terminologi Barat, Friday the 13th merupakan hari sial. Mitos pada hari ini seringkali dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa relijius yang belum tentu terbukti kebenarannya. Angka 13 dalam numerologi Barat adalah perwujudan nasib sial, yang nampaknya menjadi kebenaran tersendiri bagi mereka. Ketakutan akan angka 13 diistilahkan dengan triskaidekaphobia. Angka 13 ini juga sering dikaitkan dengan matinya Jaques De Molay, seorang Ksatria Templar, yang dibakar hidup-hidup pada Jumat malam tanggal 13. Sebagai penghormatan, para pengikutnya menjadikan Jumat tanggal 13 menjadi malam sakral untuk mengenang De Molay. Para Ksatria Templar melakukan ritual-ritual pada tanggal ini, sekaligus melancarkan teror sebagai balas dendam atas kematian pemimpin mereka.

Namun sayangnya, label 'teroris' hanya ditujukan kepada Muslim saja. Padahal sejarah banyak mencatat perilaku-perilaku teror yang brutal dan tidak berperikemanusiaan justru dilakukan oleh siapa saja tanpa membedakan berasal dari agama manapun. Apalagi berkaitan dengan ritual-ritual sekte tertentu. Islam tidak mengenal sekte dan ritual yang diluar batas kemanusiaan. Bagaimanapun, terorisme adalah aksi biadab yang bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam.

Pelaku teror adalah orang-orang suruhan berbayar yang bertujuan politik dengan menghalalkan segala cara. Orang bayaran bisa beragama apa saja, bahkan tidak beragama sama sekali namun mengaku-aku dari kelompok agama tertentu. Tentunya masyarakat dunia sudah menyadari akan hal itu. Al Qaeda dan ISIS bukan wakil dari Islam! Yang membentuk Al Qaeda dan ISIS itulah pelaku teror sebenarnya. Masyarakat dunia harus bersatu dan kritis melihat akar permasalahan yang sebenarnya. Masyarakat dunia harus bersatu melawan teror! Kekuasaan tidaklah boleh untuk melukai peradaban tertentu. Kekuasaan adalah untuk kemashlahatan bersama.

Akankah Paris menjadi kota yang menyenangkan dan bebas dari ketakutan? Lebih dari 5 juta Muslim tinggal di Perancis. Ada jutaan orang menginginkan keadilan dan kedamaian di sana. Mungkin saya belum berkesempatan mengunjungi Perancis, namun dari Indonesia ini saya bisa merasakan kekhawatiran jutaan Muslim Perancis yang selama ini terus ditekan oleh kekuasaan sekuler yang tidak menginginkan keberadaan mereka di sana. Kalau Bumi ini milik Allah, maka siapa saja berhak tinggal di mana saja sekehendak hatinya bebas dari rasa takut dan ancaman kekerasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun