Mohon tunggu...
Gema Takbir Al Akbar
Gema Takbir Al Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Pendidikan, Universitas Jambi

Tidak selamanya hidup tentang berlomba, nikmati prosesnya dan beri manfaat seluas-luasnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerintah Tak Jadikan Ekonomi sebagai Penghalang untuk Jadi Mahasiswa

21 Mei 2022   22:03 Diperbarui: 21 Mei 2022   22:07 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid-19 dapat dikatakan memang cukup mereda, namun dampaknya masih terasa hingga saat ini. Perekonomian masyarakat menengah kebawah yang semakin terpuruk membuat sebagian dari generasi muda Indonesia menguburkan mimpinya untuk menjadi sarjana. Bukan hanya karena dampak pandemi, kondisi perekonomian masyarakat Indonesia tidak berada pada garis yang sama. Masih banyak yang membutuhkan pertolongan. 

Perekonomian dan Pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Terlebih lagi mengenai paradigma masyarakat yang berfikir bahwa untuk meraih pendidikan di perguruan tinggi memerlukan dana yang besar, sehingga membuat generasi muda takut untuk bermimpi lebih tinggi. Bukan hanya beban membayar biaya uang semesteran, namun juga biaya transportasi, biaya hidup, dan biaya lainnya yang akan menjadi beban bagi masyarakat menengah kebawah. Sedangkan mereka fokus untuk memikirkan harus mencari uang untuk makan dan bertahan hidup dengan kerja keras yang sangat rumit.

Berdasarkan kondisi demikian, pemerintah tentunya akan selalu mencari solusi atas segala masalah yang membebani warganya. Meskipun belum sepenuhnya sesuai tujuan utama, namun pemerintah telah memberikan peluang bagi generasi muda yang berkeinginan untuk mengejar mimpinya, seperti dengan adanya :

1. KIP-kuliah atau Bidikmisi, menurut informasi dari Kemendikbud, program ini bukanlah diperuntukan sepenuhnya untuk semua siswa yang ingin menjadi mahasiswa seluruhnya. Namun khusus diberikan kepada mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang baik namun berekonomi sulit. Hal ini bertujuan agar siswa/siswi dapat terus mengejar mimpinya tanpa khawatir keterbatasan ekonomi menjadi penghalang mimpinya. Selain dibebaskan dari biaya SPP atau UKT, mahasiswa akan mendapatkan bantuan dana tambahan setiap semesternya, sehingga dapat membantu mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan lainnya.

2. Pada tahun 2021 pada saat puncaknya pandemi covid-19 lalu, pemerintah memberikan bantuan dana sekitar Rp.2.400.000 yang diperuntukan bagi mahasiswa yang terdampak covid-19. Pemerintah juga memberikan keringanan untuk mahasiswa mengajukan permohonan penurunan UKT bagi yang terdampak covid-19.

3. Saat ini bukan hanya pemerintah yang memberikan bantuan langsung, namun juga dari beberapa instansi baik dari PTN maupun PTS memberikan kesempatan bebas biaya kuliah bagi lulusan SMA yang memiliki kemampuan khusus, seperti para hafidz Qur'an, atau prestasi unggulan lainnya. 

Masih banyak lagi bantuan atau kesempatan bagi calon mahasiswa yang berekonomi sulit agar  tetap bisa melanjutkan mimpinya menjadi mahasiswa. Hubungan antara ekonomi dan pendidikan bukan hanya sekedar untuk menempuh pendidikan membutuhkan ekonomi yang baik, namun juga untuk memperoleh bantuan biaya pendidikan dibutuhkan keinginan dan rasa ingin tahu yang tinggi. Karena permasalahan masyarakat menengah kebawah yang kesulitan dalam menempuh pendidikan itu didasari oleh rasa menyerah dan rasa tidak ingin tahuannya sendiri. Selain itu juga tidak adanya dorongan dari lingkungan sehingga membuat anak takut untuk bermimpi.

Padahal pada dasarnya ribuan kesempatan berada didepan mata, kembali kepada diri sendiri untuk berani melangkah atau tetap pasrah. Dalam kondisi ini pemerintah juga harus mengambil tindakan untuk menyelamatkan generasi muda bangsa yang tertinggal. 

Perlu adanya informasi yang tidak hanya disampaikan melalui media elektronik, karena tidak semua masyarakat memiliki kemampuan dalam memperoleh informasi dari media elektronik. Pemerintah perlu menggerakkan pihak yang meraih tangan-tangan masa depan bangsa yang membutuhkan pertolongan. Seperti dengan adanya sosialisasi langsung, bimbingan konseling khusus, karena sebenarnya generasi muda bukan hanya butuh bantuan ekonomi, namun juga butuh bantuan dari sisi psikologi agar dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun