Serunya berpetualang yang kami lakukan merupakan hobi dari bujangan sampai menular kepada pasangan. Hingga kini setelah menikah dan dikaruniai anak, hobi berpetualang masih kami lakukan. Dari menjelajah tempat wisata sambil mencicipi aneka kuliner sampai berpetualang yang tak kalah ekstrimnya yakni mendaki gunung.
Berkendara dengan menggunakan sepeda motor tentunya rentan masuk angin. Mungkin masuk angin dianggap hal lumrah namun jangan anggap sepele, karena dampak dari masuk angin bisa menimbulkan sakit kepala dan mual-mual. Tentunya hal ini bisa menyebabkan berbagai penyakit. Untuk mengatasi masuk angin cara sederhana yang kami lakukan dengan kerokan. Kerokan bagi sebagian orang mungkin sudah dianggap jadul atau ketinggalan jaman terlebih di jaman yang serba canggih sudah tersedia berbagai obat modern yang tersedia dalam berbagai kemasan . Sehingga budaya kerokan sudah mulai ditinggalkan.Â
Bagi kami kerokan merupakan warisan leluhur yang sudah turun temurun yang terbukti efektif dalam mengatasi masuk angin. Dengan cara yang sederhana yaitu dengan menggosok-gosokkan uang koin ke punggung sampai kulit agak kemerah-merahan hal ini berguna untuk menghangatkan badan dan mengusir angin begitulah kata orang tuaku dulu. Â
Untuk mengurangi rasa sakit akibat gesekan koin pada kulit bisa ditambahkan sedikit minyak supaya agak licin, namun kini dengan hadirnya balsem lang kami biasa mengganti minyak dengan balsem lang. Disamping untuk memperlicin gesekan, balsem lang juga dirasakan bermanfaat untuk menghangatkan badan sehingga badan terasa hangat dan kembali segar bugar. Untuk kerokan si buah hati kami biasa menggunakan bawang merah dicampur sedikit balsem, sehingga si buah hati merasa nyaman dalam kehangatan.Â