Mohon tunggu...
Iwan Kurniawan
Iwan Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Keluarga Petualang

Keluarga Petualang. Pengajar di perbatasan Kabupaten Cianjur-Kabupaten Bandung. PRAMUKA. Hiking, camping and climbing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berpetualang dengan Kerokan

25 November 2017   21:17 Diperbarui: 25 November 2017   21:43 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serunya berpetualang yang kami lakukan merupakan hobi dari bujangan sampai menular kepada pasangan. Hingga kini setelah menikah dan dikaruniai anak, hobi berpetualang masih kami lakukan. Dari menjelajah tempat wisata sambil mencicipi aneka kuliner sampai berpetualang yang tak kalah ekstrimnya yakni mendaki gunung.

Pendakian Gn. Slamet 3428 mdpl, Jawa Tengah (Dok. Pribadi)
Pendakian Gn. Slamet 3428 mdpl, Jawa Tengah (Dok. Pribadi)
Banyak orang yang khawatir terlebih dalam berpetualang kami hanya menggunakan "Si Dukun" roda dua yang sudah cukup lama setia menemani perjalanan kami sekeluarga. Mereka khawatir terlebih pada buah hati yang masih balita yang selalu kami ajak untuk berpetualang. Selain itu, cuaca ekstreem di gunung membuat kami harus selalu siap sedia waspada akan bahaya hipotermia, terlebih kepada balita.

Berkendara dengan menggunakan sepeda motor tentunya rentan masuk angin. Mungkin masuk angin dianggap hal lumrah namun jangan anggap sepele, karena dampak dari masuk angin bisa menimbulkan sakit kepala dan mual-mual. Tentunya hal ini bisa menyebabkan berbagai penyakit. Untuk mengatasi masuk angin cara sederhana yang kami lakukan dengan kerokan. Kerokan bagi sebagian orang mungkin sudah dianggap jadul atau ketinggalan jaman terlebih di jaman yang serba canggih sudah tersedia berbagai obat modern yang tersedia dalam berbagai kemasan . Sehingga budaya kerokan sudah mulai ditinggalkan. 

Bagi kami kerokan merupakan warisan leluhur yang sudah turun temurun yang terbukti efektif dalam mengatasi masuk angin. Dengan cara yang sederhana yaitu dengan menggosok-gosokkan uang koin ke punggung sampai kulit agak kemerah-merahan hal ini berguna untuk menghangatkan badan dan mengusir angin begitulah kata orang tuaku dulu.  

Untuk mengurangi rasa sakit akibat gesekan koin pada kulit bisa ditambahkan sedikit minyak supaya agak licin, namun kini dengan hadirnya balsem lang kami biasa mengganti minyak dengan balsem lang. Disamping untuk memperlicin gesekan, balsem lang juga dirasakan bermanfaat untuk menghangatkan badan sehingga badan terasa hangat dan kembali segar bugar. Untuk kerokan si buah hati kami biasa menggunakan bawang merah dicampur sedikit balsem, sehingga si buah hati merasa nyaman dalam kehangatan. 

Balsem Lang dan koin alat sederhana untuk kerokan (Dokumen pribadi)
Balsem Lang dan koin alat sederhana untuk kerokan (Dokumen pribadi)
Dengan balsem lang yang sudah terpercaya khasiatnya membuat kami tidak merasa khawatir dalam melakukan perjalanan untuk berpetualang. Kini balsem lang menjadi teman setia dalam setiap petualangan. Sehingga petualangan semakin menyenangkan. Badan sehat tanpa dikit-dikit minum obat. Salam petualang!.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun