Mohon tunggu...
Sr. Gaudensia Habeahan OSF
Sr. Gaudensia Habeahan OSF Mohon Tunggu... Guru - Biarawati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup ini indah, seindah saat kita dapat berbagi dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cantiik

26 Agustus 2020   21:31 Diperbarui: 26 Agustus 2020   21:25 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi cantik adalah dambaan setiap wanita. Berpenampilan cantik akan menambah rasa percaya diri seorang wanita dalam bertindak dan berbicara. Maka tak jarang kaum hawa lebih cenderung membeli produk kecantikan, seolah-olah kecantikan adalah standar kehidupan.

Apakah cantik menjadi jaminan untuk segalanya ? 

Ini menjadi satu refleksi yang sangat menarik untuk saya, ketika saya masuk dalam dunia perkuliahan dan bergabung dengan mahasiswa awam. Tak jarang mereka mengajukan tawaran-tawaran kosmetik kepada saya. Rasa penasaran mereka pun semakin menjadi-jadi ketika saya menolak dan selalu tampil sederhana setiap harinya tanpa lipstik dan lain-lain. 

Saya cukup mengenakan bedak tepung,handbody dan parfum. Dan pakaian saya itu-itu saja,kalau tidak putih,abu-abu. Dari penampilan tampaknya saya tidak perawatan menurut mereka. Suster cobalah dulu pake lipstik ? cobalah dulu pakai heels? pertanyaan ini kadang membuat saya merasa geli dan seolah saya harus memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Saya mencoba menjelaskan kepada mereka. Bahwa lipstik,sepatu heels dan asesoris lainnya itu tidak terlalu saya butuhkan. Dan Saya merasa tak nyaman jalan ketika memakai heels. Seperti ini saja kan sudah cukup,yang penting bersih dan rapi. Saya lebih memilih yang sederhana dan elegant.Ketika mendengar jawaban saya mereka hanya tertawa. Akan tetapi tak jarang juga mereka memberi pujian kepada saya.

Ketika kami duduk bersama di halte atau di kantin,nampaknya kami masih sebaya meskipun umur kami jauh berbeda. Mereka selalu mengatakan umur kami itu hanya beda-beda tipis,karena dilihat dari segi wajah,saya hampir sama dengan mereka. Wah,saya sangat bersyukur. Memang ada benarnya juga ketika kita berteman dengan orang muda maka kita akan terlihat awet muda,hehehe.

Saya sungguh mengerti mereka. Seorang mahasiswa mestinya terlihat cantik,menarik,rapi dan bersih. Dan mereka berlomba-lomba untuk melakukan itu. Meskipun sering terlalaikan apa yang menjadi prioritas mereka. Tapi bahwa ada juga yang terlihat biasa-biasa saja tapi menarik. Ada yang sungguh memperhatikan penampilannya tapi terlihat norak.

Dari pengalaman saya ini ternyata cantik bukan jaminan untuk segala sesuatunya. Dan cantik yang terlihat oleh mata belum tentu menjadi gambaran pribadi setiap orang. Ada yang cantik hanya untuk sekedar menarik  perhatian,ada yang cantik yah hanya sebatas itu, tapi ada juga yang berpenampilan sungguh cantik dari luar dan dari dalam dirinya. Dan ada yang juga terlihat sederhana tapi hatinya cantik. Wah,luar biasa.

Dalam refleksi saya tuliskan 

Wanita yang bijaksana akan lebih memilih berpenampilan sederhana dan elegan, ia ingin semua mencintainya dari kesederhanaannya. Prioritasnya adalah harga diri dan etika.

Wanita yang bijaksana akan lebih memilih berpenampilan sederhana. Ia tahu bahwa produk kecantikan hanya menawarkan kecantikan semu, yang hanya memanipulasi kulit dari bagian luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun