Suasana pagi masih diselimuti kabut tipis perkotaan. Di kompleks perumahan yang sama, Kenzo dan Dodi sudah bersiap meluncur menuju SPBU. Mereka bekerja di kantor yang sama dan harus mengisi BBM kendaraan masing-masing sebelum memulai hari.
Sudah beberapa waktu ini, Pertamina menerapkan peraturan ketat: setiap pembeli BBM wajib menunjukkan STNK kendaraan. Petugas tidak memberikan toleransi jika STNK tertinggal dengan alasan apa pun. Kenzo dan Dodi harus mengatur waktu agar cukup cepat mengantre BBM, tetapi tidak terlambat tiba di kantor.
Kenzo, setelah menstarter motornya, kembali mengecek dompet. Ia memastikan STNKnya benar-benar ada di sana. Dodi menunggu santai. "Dodi, cek lagi. Jangan sampai STNK-mu tertinggal," Kenzo mengingatkan. "Tenang saja, Kenzo. Aku sudah siap. Makanya aku menunggumu di sini," balas Dodi santai.
Mereka pun beriringan menuju SPBU. Walaupun masih pagi, antrean BBM sudah padat. Mereka segera bergabung dalam barisan yang cukup panjang. Kenzo merasa cemas. Ia takut terlambat, selain itu ia terus memeriksa STNK-nya.
Satu jam berlalu. Giliran Kenzo tiba, dan ia lega bisa mengisi kendaraan tepat waktu. Waktu menunjukkan masih ada tiga puluh menit, cukup untuk sampai di kantor.
Namun, ketenangan itu segera berubah saat giliran Dodi. Dompet Dodi tertinggal. Pikirannya kalut. Ia menarik motornya ke luar antrean, duduk, dan frustasi.
"Lain kali, cek dulu. Sekarang kita berangkat. Nanti saat pulang, kamu ikut bersamaku, daripada kamu tidak bekerja hari ini," kata Kenzo. Dodi mengangguk lesu, tubuhnya lemas. Ia meraih kunci dan menghidupkan motornya menuju kantor.
Ketika waktu pulang tiba, Kenzo membuka jok motornya, mengambil selang kecil, dan mulai membagi BBM dari tangki motornya ke motor Dodi. Ia memastikan mereka berdua bisa sampai rumah dengan selamat.
Sebuah Peraturan Melahirkan Disiplin dan Keadilan
Pengalaman hari itu menjadi pelajaran berharga bagi Kenzo dan Dodi. Setiap pagi, mereka selalu mengecek kembali STNK saat berada di depan motor. Kenzo tidak ingin hal yang sama menimpanya; ia memastikan "benda keramat" itu aman di dalam tasnya.
Sebulan berlalu, Kenzo mulai terbiasa. Ia menjadi lebih tenang saat antre BBM. Waktu yang diatur kini membentuk kebiasaan yang baik, membuatnya tiba lebih pagi di kantor. Ia sadar, suatu kebaikan memerlukan proses dan menghasilkan kebiasaan positif: Disiplin dan Keadilan.