Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan featured

Kasus Munir: Pollycarpus adalah Patriot yang Di-kebo Ijo-kan

9 September 2019   09:20 Diperbarui: 7 September 2020   07:17 4844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah korban dan keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) menggelar aksi solidaritas untuk aktivis pejuang HAM, Munir (almarhum), di Kantor Komisi Nasional (Komnas) HAM, Jakarta. Mereka meminta Komnas HAM untuk segera membentuk tim penyelidik independen guna mengusut kematian Munir. (KOMPAS/M Yuniadhi Agung)

Jadi, menurut BHD sebagaimana pengakuan Mun'im, harus ada yang dipidana dalam kasus kematian Munir!

Artinya, terungkap atau tidaknya kebenaran adalah urusan belakangan. Selanjutnya, "untuk merah putih", artinya harus ada "patriot" yang harus rela dikorban demi bangsa dan negaranya.

Pengakuan Mun'im ini semakin menguatkan dugaan bila Polycarpus dan Muchdi PR hanyalah korban. Keduanya, demi bangsa dan negara, di-Kebo Ijo-kan.

Dalam kitab Pararaton dikisahkan tentang Kebo Ijo, rekan Ken Arok. Dalam kitab yang sampai sekarang belum diketahui penulisnya itu, keduanya adalah pengawal Adipati Tumapel, Tunggul Ametung. Setelah mendapatkan keris Empu Gandring, Ken Arok meminjamkannya pada Kebo Ijo. Oleh Kebo Ijo keris itu dipamerkan kepada rekan-rekannya.

Pada suatu malam, Ken Arok mengambil keris itu. Kemudian keris itu digunakannya untuk membunuh Tunggul Ametung. Ken Arok sengaja meninggalkan keris itu menancap di tubuh korbannya.

Kebo Ijo langsung dituduh. Keris Empu Gandring yang masih menancap ditubuh Tunggul Ametung menjadi bukti yang sulit dibantah oleh Kebo Ijo. Kebo Ijo pun langsung dijatuhi hukuman mati.

Bukti dalam suatu kasus belum tentu merupakan fakta. Begitu pula bukti-bukti yang dibeberkan dalam kasus pembunuhan Munir. Apalagi, ada banyak kejanggalan di dalamnya (Akan diunggah dalam pos berikutnya).

Pengungkapan kasus pembunuhan Munir pun terbilang sangat begitu cepat apabila dibandingkan dengan tidak terungkapnya kasus pembunuhan terhadap Georgi Markov yang dibunuh pada 11 September 1978.

Begitu pula dengan belum terungkapnya pembunuhan Alexander Valterovich Litvinenko yang terjadi pada 23 Novmeber 2006. Kebetulan, kedua pembunuhan ini terjadi di Inggris.

Karenanya, jika membandingkan dengan kedua kasus pembunuhan yang diduga melibatkan intelijen Rusia tersebut, sangat mengherankan jika kasus pembunuhan Munir yang juga diduga melibatkan lembaga atau oknum BIN dapat diungkap dalam hitungan bulan.

Dan jika mengacu pada pengakuan Mun'im Idris, maka Pollycarpus adalah seorang "pahlawan" yang rela berkorban sebagai "Kebo Ijo" dalam kasus kematian Munir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun