Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

(Debat Capres 2019) Tagar Ini Jadi Bukti Prabowo Didukung Simpatisan Teroris

18 Januari 2019   14:58 Diperbarui: 21 Januari 2019   14:07 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil pantauan Drone Emprit pada tagar #SaveAleppo (Sumber: Medium.com)

Nyala terang kembang api yang memayungi Al Aziziyah membuat suasana alun-alun yang berada di Kota Aleppo itu berbeda dari malam-malam sebelumnya. Malam itu, ribuan warga Suriah berkumpul dan bersuka cita. Mereka berbagi kebahagiaan sambil menyaksikan prosesi pembukaan pohon Natal raksasa. Sementara itu sekelompok anak berlarian kesana kemari sambil bernyayi penuh kerianggembiraan.

Di kota tua itu, natal bukan lagi sekadar momen istimewa bagi umat Kristen yang merayakannya, tetapi juga bagi seluruh warga Aleppo. Sebab, 3 hari jelang natal 2016 pasukan Suriah berhasil membebaskan salah satu kota besar di Suriah itu dari penguasaan Tentara Pembebasan Suriah sekaligus juga cengkeraman kelompok-kelompok teroris sadis.

Tepat pada 22 Desember 2016, lewat kantor berita Suriah SANA, Angkatan Bersenjata Suriah menyatakan Kota Aleppo telah sepenuhnya dikuasai. Keberhasilan tersebut sekaligus juga mengakhiri peperangan selama empat tahun yang berkecamuk di Aleppo.

Akibat peperangan brutal yang bahkan oleh sejumlah media disebut sebagai  "Mother of All Battle" ini, kota yang sebelumnya menjadi destinasi wisata ini luluh-lantak. Sejumlah bangunan bersejarah rusak berat. Ratusan ribu warga sipil terpaksa mengungsi. Dan, ribuan lainnya tewas meregang nyawa.

Entah berapa banyak kepala yang dipenggal oleh ISIS dan Al Nusra saat kelompok-kelompok teroris ini menguasai Aleppo. Entah berapa jumlah perempuan Aleppo yang menjadi korban pemerkosaan kelompok pecahan Al Qaeda ini. Dan, tidak pernah diketahu dengan pasti berapa jumlah harta benda yang dirampok oleh kelompok teroris yang dikenal sadis ini.

Di saat perang berkecamuk, dentuman bom, suara adu senjata, dan deru mesin jet tempur nyaris tidak pernah lenyap dari Aleppo. Tetapi, setelah pasukan Suriah berhasil mengusir ISIS, Al Nusra, dan pasukan pemberontak dari Aleppo suara-suara itu sontak menghilang. Malah, diceritakan jika Aleppo menjadi senyap untuk beberapa saat.

Terbebasnya Aleppo dari kekuasaan kelompok teroris dan pasukan FSA itu disambut kegembiraan oleh masyarakat dunia. Kecuali, sebagian penduduk dunia yang simpati pada kelompok teroris ISIS dan kelompok teroris "adik kandungnya": Jabbat Al Nusra.

Di dunia maya, kelompok yang bersuka cita atas terbebasnya Aleppo mengungkapkannya lewat tagar #AleppoSaved. Kelompok netijen ini tak hentinya mengucapkan rasa terima kasihnya pada Presiden Basyar Al Assad, pasukan Rusia, dan serdadu Iran yang telah membebaskan Aleppo dari krisis kemanusiaan yang maha dasyat.

Sebaliknya, kelompok pro-ISIS dan kelompok teroris lainnya meluapkan kekecewaannya atas terbebasnya Aleppo lewat #SaveAleppo. Mereka melancarkan propaganda-propaganda sesat yang mengatakan pasukan Assad melakukan genosida pada penduduk Aleppo. Dan, masih banyak lagi deretan tuduhan yang dilontarkan oleh kelompok ini. Lewat sederetan tuduhannya, kelompok ini mengklaim jika tagar #SaveAleppo merupakan wujud keberpihakan pada kemanusiaan.

Karuan saja klaim kelompok ini dengan mudah dipatahkan. Sebab, tagar serupa tidak pernah disuarakan sewaktu milisi ISIS, Nusra, dan serdadu pemberontak melakukan pembantaiannya atas penduduk Aleppo. Kalau kelompok ini memviralkan tagar #SaveAleppo atas dasar kemanusiaan, semestinya tagar tersebut sudah meramaikan media sosial saat milisi ISIS mulai bergerak memasuki Aleppo.

Aneh bukan. Bukannya seharusnya kelompok ini bersuka cita atas kembali terusirnya ISIS dan kelompok-kelompok teroris lainnya dari Aleppo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun