Tak satu pun lelaki yang sanggup meledakkan cemburuku, kecuali Pak Habibie. Iya, Pak Habibie yang mantan presiden itu.
Saking mencemburuinya, aku jadi begitu membencinya.
Dan itu sudah kurasakan sejak masih duduk di bangku SD.
Bayangkan. Pas malam hari lagi asyiknya bikin robot-robotan dari kardus, bapakku datang dan langsung ngomel-ngomel.
Begini katanya, "Belajar yang rajin. Jangan main terus. Biar pinter seperti Habibie."
Itu waktu SD. Dan, omelan yang sama terus kualami sampai aku besar.Pas sudah nikah, beda lagi.
Bukan bapakku yang ngomel-ngomel, tapi istriku.
Begini kata istriku, "Jadi suami tuh yang sayang dan setia sama istri. Jangan lirik sana-sini. Contoh tuh Pak Habibie yang sayang dan setia sama Bu Ainun."
Tuh. Gimana ga benci sama Pak Habibie.
Begini Cara Kader Hizbut Tahrir Bisa Masuk Surga