Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Inikah Dua Faktor yang Buat Prabowo Belum Putuskan Capresnya?

14 Maret 2018   13:00 Diperbarui: 14 Maret 2018   17:00 5979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto (Sumber: Tribunnews.com)

Selain faktor beririsan pendukung, ketidakkompakan dukungan kader PKS dalam sejumlah pemilu pun harus diperhitungkan.

Saat Pilpres 2004, meski secara resmi PKS memberikan tanda tangannya pada pasangan Wiranto-Shalahuddin Wahid, namun sejumlah kader PKS menyokong pasangan Amien Rais-Siswono Yudhohusodo.

Hal serupa kembali terjadi pada Pilpres 2009. Ketiga itu sejumlah kader PKS mendukung pasangan Jusuf Kalla-Wiranto ketimbang berjibaku memenangkan SBY-Boediono yang diusung partainya

Begitu juga pada saat Pilkada DKI 2017, beberapa kader PKS menjatuhkan pilihannya pada AHY-Sylviana Murni pada putaran pertama dan baru mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua.

Pertanyaannya, apakah kader PKS baru bisa kompak jika dan hanya jika salah seorang calon yang maju berasal dari internal partainya?

Jawabannya, belum tentu.

Seperti yang terjadi sekarang ini. Kader PKS terpecah antara pendukung Fahri Hamzah dan pendukung Muhammad Shohibul Iman. Dan, bukan hanya sekadar pecah, tetapi muncul ajakan kepada pendukung Fahri untuk eksodus ke Partai Bulan Bintang.

Dengan demikian, sekalipun Gerindra berkoalisi dengan PKS dan mengusung cawapres yang berasal dari kader PKS, suara PKS belum tentu bulat utuh.

Dua faktor itulah, peririsan pendukung dan kesolidan kader PKS, yang mungkin menjadi bahan pertimbangan Prabowo sebelum mengambil keputusan terkait Pilpres 2019.

Situasi menjadi bertambah pelik lagi jika mencermati geliat poros ketiga. Meskipun baru mulai memasang kuda-kuda, namun indikasi dukungan poros koalisi yang mengarah pada figur Gatot Nurmantyo tidak bisa dipandang remeh oleh Prabowo. Terlebih jika poros ini pada akhirnya sepakat mengusung duet Gatot-TGB.

Prabowo pun pastinya tidak ingin mengulang preseden saat Pilgub Jabar 2018 di mana Prabowo terpaksa harus kehilangan dua anak emasnya, Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar. Melihat ada sekian banyak situasi yang harus dipertimbangkan itulah, tidak mengherankan jika Prabowo belum juga mendeklarasikan capres yang diusung partainya, Gerindra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun