Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Jangan Mengejek Sebutan Tol Langit atau Infrastruktur Langit, Teknologi Itu Nyata

18 Maret 2019   13:11 Diperbarui: 18 Maret 2019   20:00 4326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tol langit (sumber: PCMag.com)

Pertama-tama saya sampaikan terlebih dahulu di awal tulisan ini bahwa tulisan ini tidak terkait dengan Pilpres 2019. Pun tidak terkait dengan salah satu kandidat capres dan cawapres. Apa yang saya sampaikan di sini berangkat dari acara debat calon wakil presiden (cawapres) yang berlangsung Minggu, 17 Maret 2019 lalu.

Saya termasuk satu dari sekian juta orang Indonesia yang mengikuti acara debat cawapres di salah satu stasiun televisi yang sinyalnya paling jelas di antara televisi lain yang menayangkan acara yang sama. Maklum televisi saya termasuk jadul, apalagi tempat tinggal saya berada di tepian persawahan yang belum mampu menjangkau sinyal televisi 100% sebening kristal.

Salah satu hal menarik yang saya tangkap adalah tentang "tol langit" atau "infrastruktur langit" yang diutarakan oleh salah satu cawapres. Sayangnya, ketika kalimat tersebut diutarakan oleh cawapres tersebut, saya sempat mendengar derai tawa dari sejumlah audiens di lokasi debat berlangsung.

Mungkin juga di antara penonton televisi juga ada yang mentertawakan penyebutan kalimat tersebut. "Hehe, ana-ana bae.." (ada-ada saja), begitu mungkin salah satu respon yang diberikan oleh penonton.

Pagi ini saya membaca CNN Indonesia yang menginformasikan bahwa salah satu politisi terkenal turut menanggapi kalimat tersebut lewat cuitannya di Twitter. Kali ini, politisi yang seharusnya menjadi panutan masyarakat itu mencuit seperti ini "Infrastruktur langit utk orang tua menunju akhirat" yang ditulis pada 17 Maret 2019 jam 21.07 WIB. Media tersebut juga mengabarkan bahwa ketika dicek pada pukul 23.15, cuitan itu sudah lenyap setelah menuai beragam komentar. 

Bukan hanya sang politisi itu (atau mungkin juga ada politisi lainnya), saya beberapa kali membaca hal serupa di medsos, yang menanggapi kalimat "tol langit"atau "infrastruktur langit" dengan nada olok-olok. Anda bisa cek ragam cuitan negatif itu dengan mencarinya di aplikasi Twitter Anda. Banyak yang meresponnya secara satir dengan mengartikannya sebagai suatu jalan tol yang dibangun di langit. Hmmm...

Bahkan ada salah satu meme yang menggambarkan sebuah bajaj yang berbentuk helikopter sedang terbang melintasi langit ibu kota, tepatnya berada di atas areal Monas. Sebagian meme-meme itu bisa dilihat di tautan ini.

Begini, sebutan tol langit atau infrastruktur langit itu cuma berkutat pada masalah komunikasi saja. Menurut saya, sebutan tersebut paling tepat untuk menyampaikan suatu sistem teknologi informasi dan telekomunikasi cepat berbasis satelit kepada masyarakat agar menjadi lebih mudah diterima bahkan untuk kalangan awam sekalipun.

Manusia Indonesia itu beragam di banyak hal, termasuk dalam mindset atau pola pikir. Ada yang pintar sekali, tetapi ada juga yang tidak pintar. Ada yang suka membaca, ada yang tidak suka membaca. Dan sebagainya. Untuk itu, sebutan atau istilah apapun khususnya istilah di bidang teknologi yang aplikasinya akan berdampak pada masyarakat secara luas, sebaiknya menggunakan istilah yang mudah dicerna oleh masyarakat.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, dalam sebuah sesi Kopitalk Indonesia bertema Masa Depan Industri 4.0 di Jakarta Pusat pada 1 Maret 219 lalu, mengatakan, "Secara keseluruhan itu mungkin disebutnya "Tol Langit" biar gampang. Karena kan tidak ada fisiknya. Kalau tol darat, tol laut kan ada fisiknya". Demikian informasi dari Akurat.co.

Teknologi tol langit atau infrastruktur langit itu nyata ada namun secara fisik bersifat invisible atau tidak terlihat. Ada beragam istilah dalam konteks global antara lain space-based internet atau space internet saja. Bahkan dalam konteks lebih luas yaitu teknologi komunikasi ruang angkasa, ada istilah deep space internet atau interplanetary internet seiring dengan misi ke ruang angkasa yang memerlukan transmisi data yang lebih efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun