Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Fenomena Anak-anak Mengendarai Motor Tanpa Helm

14 Januari 2019   12:44 Diperbarui: 15 Januari 2019   11:12 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: jambi.tribunnews.com

Di hari Minggu kemarin, seperti biasa adalah waktu silaturahim ke keluarga kami. Kami menyusuri jalan raya yang cukup ramai yang dilalui semua jenis kendaraan termasuk berbagai jenis truk. Memang, di sepanjang jalan itu terdapat dua persimpangan yang mengarah ke kawasan industri.

Selama perjalanan, satu hal yang menjadi perhatian saya adalah sebuah motor yang dikendarai oleh anak laki-laki seumuran anak SD, yang berboncengan tiga orang tanpa mengenakan helm. Sesekali mereka menoleh ke arah belakang sambil terus menjalankan motor, mungkin menunggu temannya yang belum juga sampai.

Saya merasa prihatin dengan apa yang saya lihat. Bagaimana bisa orangtua anak-anak itu mengizinkan mereka membawa motor padahal masih bau kencur, bahkan mereka juga berboncengan tiga orang, bahkan ketiganya tidak mengenakan helm.

Satu anak yang mengendarai motor itu juga nampak belum terampil karena saya melihat beberapa kali motor berjalan tidak stabil, bahkan beberapa kali goyah. Hal ini membuat was-was pengendara kendaraan lain di belakangnya.

Saya cukup sering melihat anak-anak belia mengendarai sepeda motor. Kadang mereka menaiki sendiri motornya, kadang berboncengan dua atau tiga orang. Beberapa saya lihat cukup terampil mengendarainya, beberapa belum cukup mahir seperti anak-anak yang baru saya lihat terakhir.

Tetapi yang menjadi perhatian saya adalah rata-rata dari pengedara motor anak-anak itu tidak mengenakan helm. Saya merasa prihatin dengan hal ini. Mengapa orangtua mereka mengizinkan anak-anakmya mengendarai motor? Padahal sudah pasti mereka belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Tanpa helm lagi! Waduuhh..

Baru-baru ini saya membaca di Kompas.com tentang sebuah kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa dua pelajar asal Sampang, Madura, yang terjadi di hari Minggu 13 Januari 2019 lalu. Kedua remaja yang masing-masing berusia 16 tahun itu menyalip di suatu tikungan dan menabrak motor lainnya yang dikendarai oleh orang dewasa.

Orang dewasa itu mengalami cedera di kepala dan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Kedua bocah tersebut meninggal seketika di tempat. Kepolisian setempat menginformasikan bahwa kedua pelajar itu tidak mengenakan helm. Kedua anak itu sudah pasti tidak memiliki SIM pula. Nah kalau sudah kejadian seperti itu, siapa yang disalahkan? Orangtua mereka? Bisa jadi kedua orangtua mereka tidak mengetahui perilaku anak-anak mereka. Kabarnya polisi sedang melakukan pemeriksaan tentang insiden kecelakaan tersebut.

Rasanya kita perlu melihat data kecelakaan lalu lintas dari Kementrian Perhubungan sebagaimana diinformasikan oleh Kompas.com. Di sepanjang tahun 2017 lalu korban tewas yang disebabkan kecelakaan lalu lintas karena tidak memakai helm adalah sekitar 5.000 orang. Penyebab itu paling tinggi. Sedangkan penyebab kedua adalah karena kebut-kebutan di jalan yang menewaskan 4.779 pengendara motor (catatan: saya belum mendapatkan informasi data kecelakaan lalu lintas di sepanjang tahun 2018. Kemungkinan saat ini sedang dalam tahap rekapitulasi dan analisis).

Saya perlu membagikan satu pengalaman yang mungkin berguna buat kita semua agar kita lebih berhati-hati dalam berkendara. Beberapa tahun lalu salah satu adik ipar saya harus dirawat di sebuah rumah sakit karena sebuah kecelakaan. Setelah melewati masa kritis di UGD, adik ipar saya masuk ke ruang rawat inap.

Di blok rawat inap yang ditempati adik ipar saya itu, seluruh pasien yang dirawat di blok tersebut adalah para korban kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja. Kondisi mereka berbagai macam, ada yang patah tulang kaki, tangan hingga cedera kepala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun