Di pramataf hari ke 2 Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta... Kita belajar bahawa sebuah kesiapan dalam menghadapi bencana dan keseimbangan mental itu penting.
   Bapak Arif Nur Kholis (sekretaris MMDC) menyampaikan bahwa bencana adalah rangkai peristiwa yang mengganggu kehidupan dan penghidupan manusia. Seperti menurut UU No 24 Tahun 2007 Bencana  adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam atau mengganggu kehidupan dan penghidupan manusia. Bisa disebabkan oleh faktor alam (tsunami, longsor, dll) atau non alam (contoh manusia mengabaikan peringatan dari ahlinya, masyarakat yang tidak menjaga kebersihan sungai, dll) sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan alam, dampak psikologis, dan kerugian harta benda.
  Sebagian orang menganggap bahwa pembahasan tentang bencana itu tidak penting, atau bahkan mungkin ada beberapa yang menganggap hal ini tabu untuk dibahas karena jika diucapkan bisa menyebabkan bencana tersebut. Padahal membahas hal-hal seperti ini penting karena untuk kesiapan diri ketika terjadi bencana. Ada sebuah penelitian di gempa Kobe, survey membuktikan bahwa keselamatan warga itu adalah karena orang-orang yang rajin melatih dirinya sendiri.  Tim penolog hanya 1 samapai 2 saja karena mereka butuh waktu.Ketika gunung merapi meletus itu tidak memakan banyak korban dikarenakan warganya sudah dilatih intensif untuk menghadapi gempa bumi ketika itu terjadi.
  Kalau main ketempat yang berpotensi untuk terjadinya bencanacari tahu dulu kondisi wilayah tersebut aman tidak untuk main kesana. Kalau digunung itu ada status namanya normal, waspada, siaga, awas. Kalau sudah siaga dan awas lebih baik tidak main kesana. Gunanya adanya manajemen bencana tidak menghalangi orang main ke daerah tersebut, beraktivitas disana tapi harus memperhatikan status tersebut.Ada sebuah aplikasi bernama Inarisk itu digunakan untuk melhat kita berada di wilayah yang aman atau tidak.
 Â
   Kemudian di sesi yang kedua, Bapak Komarudin M.Psi menyampaikan orang bisa dikatakan sehat secara mental adalah ketika stabil emosinya, sosialnya bagus, cara berfikirnya kritis, fleksibilitas, serta bisa mengatasi stres berhari-hari. Intinya terhindar dari gangguan jiwa dan penyakit jiwa.
  Stres adalah respon fisiologis dan psikologis tubuh terhadap situasi yang mengancam atau menantang dan memerlukan adanya adaptasi. Stres itu wajar selagi tidak berlebihan. Stres ada 2: yang satu buruk yaitu distres ( akibat dari sesuatu yang tidak menyenangkan dan tidak sesuai harapan), ada juga yang baik yaitu eustres (akibat dari peristiwa positif atau jumlah stres optimal untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan).
 Ada beberapa penyebab  yang bisa memicu stres  antara lain: tekanan yang cukup banyak, khawatir akan suatu hal, adanya tanggung jawab yang dianggap berat, masalah pertemanan. Ciri-ciri orang stres antara lain: Menyendiri, jarang berkumpul dengan teman, melakukan aktivitas yang tidak biasa dia lakukan, menutupi diri dari lingkungan sekitar, mudah marah, dan tersinggung. Nah ada salah satu cara menghadapi stres itu dengan menghadapi dan menyelesaikan permasalahan tersebut biasa disebut dengan strategi coping.
  Ketika kita merasa cemas akan sesuatu lebih baik menghadapinya dengan cara mengubah pola pikir kita menjadi lebih realistis, pola hidup sehat, dan meningkatkan kesadaran penuh terhadap pengalaman saat ini sehingga bisa mengurangi ruminasi (kecemasan yang berulang).
  Faktor penyebab depresi antara lain pengalaman trauma, kurang bisa mengelola stres, kehidupan yang penuh tekanan, dan riwayat keluarga. Ada beberapa macam gangguan depresi antara lain: gangguan unipolar (mengalami sedih yang begitu mendalam dan kehilangan atas minat yang disukainya, gangguan bipolar (perubahan mood, energi, dan tingkat energi yang tidak biasa bisa mendadak dan drastis, dan gangguan identitas gender (transgender, homoseksual, lesbian, danbisexual.
 Â
Â