Misalnya, kalau Jepang punya rumah tahan gempa. Kita di Lombok, NTB juga mulai punya itu. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkenalkannya dengan RISHA. Rumah tahan gempa yang mulai dimasyarakatkan.
Bila Jepang punya Museum Peringatan Gempa Bumi Besar Hanshin-Awaji, maka Indonesia juga sudah memiliki Museum Tsunami Aceh; Museum Gunung Merapi, Yogyakarta; Museum Dokumenter Kebencanaan, Sleman; Museum Geologi Bandung; dan Museum Geopark Batur, Bali.
Tinggal bagaimana mengemasnya supaya menarik minat para siswa untuk datang, belajar, dan memahami bencana sekaligus upaya yang bisa dilakukan untuk perlindungan diri. Ya, mengajarkan mitigasi bencana sejak dini. Begitulah judulnya.
Kenapa sejak dini? Lihat dulu tabel di bawah ini.
Titik-titik merah itu lokasi kejadian gempa. Berdekatan semuanya. Malah berhimpitan dan saling tumpang tindih. Lantas pertanyaannya? Bagaimana mau hidup aman dan nyaman dengan lokasi gempa yang merata seperti itu?
Jawabannya balik lagi. "Bersahabatlah" dengan ancaman bencana. Caranya? Bukan dengan menantang bencana. Bodoh itu namanya kalau begitu sih. Tapi, melalui literasi mitigasi bencana sejak dini. Jangan pernah berhenti.
Nah, sudah siap atau belum?
o o O o o