Mohon tunggu...
Jeremy Gemarista
Jeremy Gemarista Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hingga saat ini masih menjadi karyawan di sebuah bank BUMN; Tertarik untuk mendalami penulisan tentang human interest dan creative writing; Tempat untuk latihan menulis dapat dilihat di www,galursoleil.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kristenisasi, Islamisasi, Hindunisasi, Buddhanisasi

7 Juni 2012   16:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:17 1984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Soegija, nama kecil dari Albertus Soegijapranata yang lahir dari sebuah keluarga Kejawen di kota kecil bernama Surakarta adalah Uskup pribumi pertama di Indonesia. Karena perannya selama masa penjajahan Belanda dan Jepang, ia pun mendapatkan penghargaan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden RI no 152 tahun 1963 tanggal 26 Juli 1963, beliau pun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giritunggal Semarang. Di kota itu jugalah namanya diabadikan menjadi salah institusi pendidikan, yaitu Universitas Katolik Soegijapranata.

Walaupun nama dan peran yang dilakukan oleh Soegija masih belum banyak saya ketahui, apalagi pelajaran sejarah di sekolah tidak membahas sedikitpun tentang beliau. Sepertinya apa yang ia lakukan cukup menarik bagi seorang Garin Nugroho untuk membuat film yang dilatarbelakangi oleh catatan harian Mgr. Soegijapranata, Sj.

Sayangnya bahkan sebelum film ini ditayangkan sekalipun sudah mulai bermunculan berita miring bahwa film ini tidak layak tonton karena dianggap membawa misi kristenisasi. Film ini pun ditakutkan akan mempengaruhi kadar keimanan seseorang yang telah menontonnya. Saya tidak akan membahas apakah film ini terbukti melakukan Kristenisasi atau tidak. Selain karena tulisan ini dibuat sebelum film ini beredar di pasaran (7 Juni 2012), bagi saya pembahasan dari hal tersebut sangatlah tidak menarik.

Tetapi yang menarik adalah istilah Kristenisasi itu sendiri yang seringkali terdengar di sebuah negara yang masyarakat di wilayah Barat dan Tengahnya mayoritas Muslim. Arti Kristenisasi berdasarkan wikipedia adalah ” Konversi individu ke Kristen atau konversi seluruh masyarakat sekaligus. Hal ini juga mencakup praktik mengubah praktik agama asli dan budaya, citra agama asal, situs dan kalender asli untuk menggunakan Kristen, karena upaya penyebaran agama Kristen (penginjilan) diyakini berdasarkan tradisi dari “Amanat Agung” yang disepakati oleh para uskup”. Yang apabila diartikan secara sederhana adalah upaya menyebarkan agama Kristen.

Hal yang menarik adalah apabila kita melakukan pencarian kata Islamisasi juga di Wikipedia akan muncul pengertian berikut, “Islamisasi secara tradisional telah digunakan untuk menggambarkan proses konversi individu atau masyarakat terhadap agama Islam. Dalam penggunaan kontemporer, itu juga dapat berarti pengenaan gaya sosial dan politik Islam pada masyarakat dengan tradisi interpretasi yang lebih bervariasi Islam”. Yang juga dapat diartikan sebagai penyebaran nilai-nilai dari agama Islam.

Tetapi kenapa di negara ini sepertinya kata Kristenisasi menjadi sebuah istilah yang menakutkan dan kontroversial? Apakah ada yang salah dengan usaha untuk menyebarkan nilai-nilai dari suatu agama? Bukankah negara ini juga yang pada awalnya dihuni oleh manusia penganut paham animisme menjadi berTuhan karena proses penyebaran agama oleh para pedagang yang berlabuh di Nusantara?

Tapi sepertinya hal ini terjadi bukan hanya di Indonesia yang sedikit paranoid dengan istilah Kristenisasi. Di Belanda yang diklaim sebagai negara yang sangat liberal sekalipun hal ini terjadi walaupun secara terbalik. Paranoid-isme muncul terhadap istilah islamisasi dimana agama Islam memang memiliki perkembangan yang cukup signifikan di negara tersebut. Bahkan beberapa tahun lalu ada sebuah film fiksi-dokumentar berjudul “Fitna” yang memberikan penggambaran bahwa Islam sebagai sebuah agama yang agresif mulai menginfiltrasi masyarakat dan budaya bangsa Belanda. Sepertinya hal tersebut adalah fenomena yang wajar bagi kaum mayoritas yang merasa kenyamanan mereka sebagai pemilik status quo terancam.

Sedangkan bagi saya sebagai pribadi istilah-istilah seperti Kristenisasi, Islamisasi, Hindunisasi, atau mungkin Buddhanisasi adalah proses penyebaran nilai-nilai agama yang memang sudah seharusnya dilakukan oleh mereka yang menganut masing-masing agama tersebut.

Referensi: http://id.wikipedia.org/wiki/Soegijahttp://id.wikipedia.org/wiki/Albertus_Soegijapranatahttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenisasihttp://showbiz.vivanews.com/news/read/314493-film-soegija-jadi-kontroversihttp://www.mediaindonesia.com/read/2012/06/06/324393/293/14/Sultan-Nilai-Film-Soegija-bukan-Kristenisasihttp://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/agama-tema-sensitif-untuk-diwujudkan-dalam-media-hiburan.html

Tulisan juga dapat dibaca di http://galursoleil.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun