Mohon tunggu...
Ni Putu Galuh Ardanareswari
Ni Putu Galuh Ardanareswari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Problematika dan Solusi Sistem Pendidikan di Masa Pandemi

2 Oktober 2020   16:13 Diperbarui: 2 Oktober 2020   17:11 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tidak pernah terbayangkan oleh kita semua bahwa di tahun 2020 ini dunia akan diguncang oleh virus covid-19 atau disebut juga virus corona. Virus ini tergolong baru oleh karena itu sampai dengan saat ini belum ada yang dapat menemukan vaksin untuk memusnahkan virus covid-19 ini. 

Virus ini menyerang imun tubuh manusia, penularannya dapat melalui sentuhan langsung ataupun dari air ludah. Covid-19 ini tidak hanya menyerang para orang dewasa ataupun lansia saja, bahkan anak kecil baik itu balita atau bayi yang baru lahir pun dapat terpapar oleh virus covid-19 ini.

Melihat penyebaran virus covid-19 yang semakin lama semakin mengkhawatirkan, pemerintah di Indonesia akhirnya menciptakan serta memberlakukan kebijakan-kebijakan yang dinilai dapat memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 agar penyebarannya tidak semakin meluas.

Beberapa kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah di Indonesia adalah, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Tinggi), memakai masker ketika berada di luar rumah, rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, tetap berdiam diri di rumah sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19. 

Mewabahnya virus covid-19 ini juga memiliki dampak yang kurang baik bagi perekonomian serta pendidikan di Indonesia. Akibat mewabahnya virus covid-19 ini membuat perekonomian di Indonesia menjadi terganggu, contohnya, pasar tradisional dan pasar modern terpaksa harus ditutup untuk sementara waktu akibat mewabahnya virus covid-19 ini.

Dengan ditutupnya pasar tradisional dan pasar modern tentu saja memberikan dampak buruk bagi masyarakat yang menggantungkan hidup mereka di sana. Dan hal ini juga membuat perekonomian di Indonesia menjadi tidak stabil.

Tidak hanya menutup fasilitas umum seperti pasar tradisional dan pasar modern, pemerintaj di Indonesia juga terpaksa menutup fasilitas pendidikan seperti Sekolah dan Universitas. Ditutupnya Sekolah dan Universitas membuat metode kegiatan belajar mengajar harus dirubah agar tetap dapat berjalan sebagaimana bisa walau di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini.

Dikarenakan mewabahnya virus covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu. Para siswa maupun mahasiswa tidak bisa pergi ke sekolah maupun pergi ke kampus untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dan karena virus ini juga kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu.

Jika hal ini tidak segera ditangani, maka kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di universitas akan selamanya tidak bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu Kemendikbud mengubah metode belajar mengajar yang awalnya menggunakan metode tatap muka dialihkan menjadi metode daring atau secara online.

Belajar dengan metode daring seperti ini membuat kita semua diharuskan untuk bisa memanfaatkan segala macam teknologi di sekitar kita, agar proses belajar mengajar tetap dapat berjalan. Namun belajar dengan metode daring ini tentu saja memiliki kendalanya sendiri.

Seperti yang kita semua ketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan. Sehingga masih banyak penduduk di Indonesia yang tinggal di daerah-daerah pelosok merasa kesulitan dengan metode belajar secara daring ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun