Mohon tunggu...
Galih SufiAnggira
Galih SufiAnggira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Teknologi Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa sebagai Pondasi Identitas Nasional di Era Digital

20 Mei 2022   08:43 Diperbarui: 20 Mei 2022   09:15 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Identitas nasional merupakan suatu jati diri atau tanda yang diciptakan oleh suatu Negara yang dapat digunakan sebagai pembeda suatu Negara dengan Negara lain. 

Adanya identitas nasional dapat menciptakan rasa kepimilikan suatu bangsa. Salah satu contoh bentuk identitas nasional yakni pancasila dan penerapannya, bendera, bahasa yang dimiliki suatu Negara baik bahasa nasional maupun bahasa daerah, serta kebudayaan yang ada. 

Menurut Billig yang dikutip dalam bukunya Banal Natonalism berpendapat bahwa kebiasaan sosial, pemikiran dan penggunaan bahasa oleh masyarakatnya dapat dikatakan sebagai salah satu aspek identitas suatu bangsa. Sehingga dapat ditarik pengertian bahwa identitas nasional sangat dipengaruhi oleh masyarakat itu sendiri salah satunya yakni mahasiswa.

Mahasiswa memiliki beberapa peran yakni sebagai penjaga nilai luhur dan kebiasaan yang ada di Indonesia seperti rasa gotong royong, sebagai moral force atau kekuatan penjaga moral, pengontrol social, agent of change, dan penerus bangsa. Berdasarkan lima peran yang dimiliki mahasiswa, sudah sepatutnya mahasiswa perlu turut andil dalam menjaga identitas nasional. 

Mahasiswa sebagai penerus bangsa dan representasi pemuda Indonesia haruslah mampu meperkenalkan Indonesia di mata dunia, dengan keanekaragaman budaya dan ciri khas yang dimiliki bangsa. 

Oleh karena hal tersebut, mahasiswa sebagai wajah bangsa diharapkan memiliki kebiasaan dan pemikiran yang baik sehingga mampu mencerminkan bangsa Indonesia di kancah internasional.

Di era serba digital seperti saat ini semakin mudah informasi menyebar luas. Namun, tidak selalu informasi yang masuk merupakan hal baik dan patut dicontoh. 

Banyak nilai luar yang masuk ke dalam negeri namun tidak sesuai dengan nilai moral yang ada di Indonesia. Seperti halnya trend yang marak muncul di dunia maya internet yang bertentangan dengan budaya Indonesia namun tetap diikuti oleh.netizen Indonesia. 

Hal tersebut dikarenakan sifat masyarakat Indonesia yang "latah" sehingga mudah terpengaruhi oleh sesuatu yang baru dan asing tanpa memilah hal tersebut sesuai atau tidak dengan budaya di Indonesia. 

Dari sisi tersebut sudah dapat dilihat bahwa identitas nasional di Indonesia masih belum memiliki pondasi yang kuat sehingga mudah terkikis dengan arus budaya yang masuk. Jika hal tersebut tidak segera dibenahi, maka bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinya.

Selain adanya trend yang seringkali tidak sesuai dengan moral yang ada di Indonesia, adanya sikap tidak bermoral yakni penggunaan bahasa yang tidak sopan dan mengandung kebencian. Seperti yang telah disebutkan oleh Billig, bahwa penggunaan bahasa pada masyarakat suatu Negara dapat mencerminkan identitas suatu bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun