Mohon tunggu...
Muhamad Jalil
Muhamad Jalil Mohon Tunggu... Dosen - Orang pinggiran

Write what you do

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

E-Content dan Manajemen Referensi Kebutuhan Mendesak Mahasiswa

13 Oktober 2018   16:03 Diperbarui: 13 Oktober 2018   16:23 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktivitas mahasiswa tidak lepas dari yang namanya menulis. Syarat bisa menulis hanya ada tiga, yaitu membaca, membaca, dan membaca. Demikian pesan yang masih saya ingat dari Bapak I Made Andi, Dosen Teknik Geodesi UGM saat mengikuti seminar Karya Tulis dan Publikasi Ilmiah dengan tema "How to Improve Good Writing For Publishing in National and International Research Journal" di Yogyakarta akhir September kemarin. Dengan membaca tentu akan terlahir jutaan inspirasi. Dalam bukunya Husamah dosen Biologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), disampaikan bahwa "Bacalah 1000 buku maka kata-kata akan mengalir seperti aliran sungai". Dengan kata lain membaca adalah modal dasar untuk menulis.

Sumber bacaan hari ini tidak dibatasi text book semata. Di zaman informasi ini mahasiswa dimanjakan dengan berbagai literatur elektronik dengan aneka bentuk. Mahasiswa bisa mengunduh jurnal, e-book, skripsi, thesis, dan disertasi secara open acces (terbuka). Meskipun masih ada jurnal berbayar. Kalau ada yang gratis, kenapa harus cari yang bayar. 

Kampus-kampus ternama biasanya akan berlangganan dengan lembaga-lembaga penyedia jurnal, seperti springer link, elsivier, dll. Fasilitas ini tentu akan menunjang proses penulisan tugas akhir dalam menyediakan informasi dan fakta. Menurut Prof Sukarti Moeljopawiro, dosen Biologi UGM, kebingungan mahasiwa dalam menjawab rumusan masalah dikarenakan minimnya sejumlah informasi dan fakta. Semakin banyak informasi dan fakta yang dikumpulkan tentu akan mempermudah menjawab rumusan masalah dalam penelitian.

Adanya jurnal elektronik membuat mahasiswa tidak lagi direpotkan aktivitas meminjam buku secara manual di perpustakaan fakultas maupun yang dibatasi dengan durasi waktu. Walaupun buku tandon dan buku lama yang sudah tidak diterbitkan lagi perlu harus ke perpustakaan untuk bisa mempelajarinya.

Hal yang penting dimiliki oleh mahasiswa baru supaya dapat memanfaatkan ribuan sumber bacaan tentu harus dibekali dengan kemampuan "online research skill". Dalam hal ini perpustakaan masing-masing fakultas menjadi ujung tombak dalam membekali pemahaman e-content dan manajemen referensi mahasiswa baru. Seperti halnya yang sudah dilakukan oleh perpustakaan fakultas biologi UGM.

Tahun ini pelatihan itu dilangsungkan di gedung Auditorium Fakultas Biologi, pada hari/tanggal: Sabtu, 13 Oktober 2018. Kegiatan meliputi dua tema pokok yaitu e-content perpustakaan UGM dan manajemen referensi menggunakan Mendeley. Berbagai menu ditampilkan dalam lib-ugm. Kita bisa telusuri berbagai referensi yang dibutuhkan sesuai tema penelitian. Kita juga bisa melakukan penyortiran berbagai artikel dengan membatasi pada tahun terbitnya, peer review, dst.

Dokpri
Dokpri
Setelah didapat banyak sumber bacaan dari lib-ugm, kita bisa membuat perpustakaan ilmiah dalam laptop. Salah satu yang dapat dipakai adalah mendeley. Dengan aplikasi ini kita bisa mengelola referensi dengan rapi seolah berada di rak-rak perpustakaan manual, sehingga ketika sewaktu-waktu dibutuhkan dengan mudah dicari tempatnya. Dengan mendeley juga dapat membuat kutipan dan bibliography dengan otomatis. Mahasiswa tidak lagi dipusingkan membuat daftar pustaka secara manual. Mahasiswa juga dapat memilih secara otomotasi jenis gaya penulisannya, mau pakai harvard, chicago, APA, tinggal klik otomatis.

Literally, mendeley bukan satu-satunya manajemen referensi. Masih ada manajemen lain yang tak kalah baiknya, misal Zotero. Prinsip kerjanya sama, hanya saja mendeley dikembangkan di Eropa. Sementara Zotero dikembangkan di USA. Dua-duanya punya kelebihan dan kekurangan.

Intinya dari kegiatan ini bermanfaat sekali bagi rekan-rekan mahasiswa baik yang sudah mengenal e-content lib-ugm dan manajemen referensi maupun yang belum. Referensi yang terbuka di era revolusi industri 4.0 diharapkan mampu meningkatkan literasi mahasiswa zaman now. Bukan malah sebaliknya literasi mahasiswa semakin menurun dengan ditandai dengan aktivitas plagiarisme dalam penulisan tugas akhir.

Hendaknya budaya memparafrase terus ditingkatkan pada mahasiswa sekarang. Mahasiswa harus dibiasakan menulis dengan kalimat sendiri meskipun ide  tersebut punya orang lain.  Hal ini tentu harus banyak latihan dan latihan. Dosen dapat merangsang dengan memberikan tugas membuat paper.

Terkadang kemudahan teknologi membuat mahasiswa jadi malas membaca artikel ilmiah, maka yang terjadi adalah budaya copy paste dari jurnal tidak terelakkan. Namun kalau membaca tweets, IG, dan facebook jangan ditanya kuantitasnya, termasuk saya mungkin. Padahal disana terpapar informasi yang tidak jelas kebenarannya atau hoaks. Beda dengan artikel ilmiah yang dalam prosesnya menjunjung tinggi saintifik attitude. Hal ini membuat artikel ilmiah lebih terjamin mendapatkan informasi yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun