Mohon tunggu...
Galang Wahid Kurniawan
Galang Wahid Kurniawan Mohon Tunggu... Saya adalah seorang akademisi dan peneliti di bidang teknik elektro dengan fokus pada energi terbarukan, sistem tenaga listrik, dan teknologi ramah lingkungan. Minat saya mencakup inovasi pembangkit listrik skala kecil, modifikasi mesin, hingga penerapan teknologi tepat guna bagi masyarakat. Melalui tulisan di Kompasiana, saya ingin berbagi gagasan, hasil penelitian, dan pengalaman praktis yang bisa menginspirasi serta membuka ruang diskusi. Bagi saya, menulis bukan hanya soal menuangkan ide, tetapi juga sarana belajar bersama, bertukar pikiran, dan mencari solusi nyata atas tantangan zaman. Saya percaya bahwa kolaborasi antara pendidikan, teknologi, dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Karena itu, setiap karya yang saya tulis berangkat dari semangat sederhana: ilmu harus bermanfaat dan bisa diakses semua orang.

Pengajar dan peneliti di bidang teknik elektro dengan fokus pada energi terbarukan, teknologi pembangkit listrik, serta pengelolaan lingkungan. Aktif menulis untuk berbagi gagasan, hasil penelitian, dan inspirasi tentang inovasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

UNNES Kembangkan Alat Pencuci Asap dengan Sistem Kontrol untuk Kurangi Emisi Gas Buang Incinerator Sampah

18 September 2025   08:55 Diperbarui: 18 September 2025   08:36 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi tim pengabdian masyarakat UNNES

Tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) di bawah pimpinan Dr. Eko Supraptono, M.Pd. berhasil menghadirkan inovasi alat pencuci asap (smoke washer atau wet scrubber) guna menekan emisi gas buang dari mesin pembakar sampah (incinerator).

Teknologi ini lahir dari kolaborasi lintas disiplin, yaitu teknik mesin dan teknik elektro. Dari sisi mekanik, alat dilengkapi ruang penyemprot air yang mampu menangkap partikel debu, karbon monoksida (CO), dan sulfur dioksida (SO₂). Sementara dari sisi kelistrikan, ditambahkan sistem kontrol sederhana untuk mengatur pompa air, kipas hisap, serta sensor suhu dan arus listrik sebagai indikator keamanan. Dengan integrasi tersebut, alat tidak hanya bekerja pasif, tetapi juga bisa dipantau sehingga lebih aman dan efisien.

Menurut Dr. Eko, penerapan teknologi sederhana ini bukan hanya sekadar menekan polusi, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. “Kami ingin membuktikan bahwa teknologi yang relatif sederhana sekalipun bisa memberikan dampak besar bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat, asalkan dirancang sesuai dengan kondisi lapangan,” ungkapnya.

Program ini terlaksana dengan dukungan CV Dewa Nata Persada sebagai mitra teknis, serta melibatkan pengelola fasilitas persampahan sebagai penerima manfaat langsung. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata bagi berbagai kota yang tengah menghadapi masalah pengelolaan sampah—bukan hanya mengurangi volumenya, tetapi juga menjaga kualitas udara dan kesehatan masyarakat sekitar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun