Kacau sekali rasanya melihat kejadian yang mirip film itu. Sebagai informasi, jarak rumah kami dengan lokasi kecelakaan tidak jauh. Ya, ampun. Saya takut, panik, kaget, pokoknya campur. Tangan saya bergetar, jantung berdebar. Muka saya pucat.
Sepuluh menit kemudian datang helikopter, empat tim pemadam kebakaran, ambulan, polisi. Jalan pun ditutup. Suami saya tidak boleh masuk dan menemui polisi dengan jalan kaki dari ujung sana.
Dari ujung lain, saya minta suami untuk memberitahukan bahwa saya menyaksikan semua kejadian dari belakang keempat kendaraan tadi tapi saya harus kembali bekerja. Pikir saya, suami saya lebih tahu bagaimana menghadapi polisi dan menjelaskan dengan Bahasa Jerman.
Benarlah. Polisi mencatat nama dan nomor HP saya untuk sewaktu-waktu bisa dihubungi jika diperlukan. Malam harinya, berita kecelakaan itu sudah diangkat di koran online.
Saya takutnya setengah mati melihat kecelakaan di depan mata tadi. Akibatnya, saya jadi trauma naik mobil dan menjadikan suami sopir untuk hari-hari berikutnya, bahkan selama sebulan. Baru minggu kemarin saya menyetir dengan sedikit ragu. Doakan saya.
Oh, ya. Di media itu disebutkan bahwa perempuan berumur 20 tahun mengalami kecelakaan berat, begitu pula dari arah berlawanan, seorang kakek dengan cucu yang akan diantar ke sekolah. Mobil box warna putih sedang dicari untuk dimintai keterangan. Bagi siapa saja yang menjadi saksi dipersilakan untuk menghubungi kepolisian daerah setempat.
Aduh, saya tambah takut meski sudah lapor. Harapan saya, para korban selamat, tidak ada yang meninggal. Horor kalau ada yang tewas di tengah perayaan natal saat itu yang seharusnya semua bersama keluarga tercinta.
Oh, tidak pernah saya berkeinginan untuk menjadi saksi kejadian menyeramkan seperti ini. Mengapa saya harus mengalaminya? Inilah takdir. Kata suami saya Tuhan mengutus saya untuk membawa kebaikan, menjadi saksi yang berani disumpah. Tapi sungguh, saya takutnya setengah mati.
Di kemudian hari, saya dihubungi polisi dan menjadi saksi untuk disumpah dan direkam laporannya untuk diteruskan pada pengacara di dalam sidang kecelakaan tersebut.
Denda atau hukuman lain jika tidak membantu
Untung saja saya lapor dan meminta bantuan. Namanya Jerman, semua serba diatur. Meskipun kita tidak salah dalam kecelakaan, kalau ada yang mengalami kecelakaan dan kita ikut lari tidak membantu, ancamannya adalah denda atau hukuman seperti ditahan SIM-nya selama sekian bulan atau mendapat Punkte" atau catatan buruk di kepolisian.