Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Beda Indonesia dan Jerman dalam Mengutamakan Orang yang Divaksin

19 Januari 2021   01:22 Diperbarui: 22 Januari 2021   00:59 1873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vaksin corona. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Dari baca-baca di BBC, ternyata saya tahu kalau pemberian vaksin ada 3 tahap.

  • Tahap pertama, Januari sampai April untuk tenaga Kesehatan dan pekerja garda depan.
  • Kedua, baru petugas pelayanan publik dan kelompok 60 tahun ke atas.
  • Ketiga serta keempat, pada April 2021-Maret 2022 untuk kelompok masyarakat rentan dan pelaku perekonomian lainnya.

Mengapa tidak lansia dahulu yang divaksin, seperti di Jerman?

  • Karena beranggapan jika yang muda dulu, berarti akan melindungi yang tua.
  • Selama ini golongan usia produktif yang paling banyak terinfeksi (80% kasus positif).
  • Respon imun grup usia produktif lebih bagus dibanding anak kecil atau lansia.
  • Usia 18-59 tahun tidak akan menularkan virus pada lansia.
  • Usia di bawah 60 ini memiliki dua resiko jika tidak divaksin yakni pada diri sendiri dan menularkan ke orang lain.
  • Usia produktif bisa segera menjalankan roda ekonomi setelah divaksin.
  • Usia 60 tahun ke atas lebih banyak di rumah ketimbang di luar rumah.
  • Butuh menunggu pengkajian hasil pemberian vaksin yang aman untuk lansia yang ada di negara lain.

Vaksin usia lansia diutamakan di Jerman

"Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya" atau dalam Bahasa Jerman "andere Laendern andere Sitten." Artinya tiap negara punya aturan berbeda dan kekuasaan untuk menentukan hal terbaik bagi warganya yang mayoritas beragama Katolik Roma.

Jadinya nggak heran kalau Indonesia memberikan vaksin bagi usia produktif dulu tapi Jerman justru sebaliknya, prioritas pada lansia! Tanya, mengapa?

Tahun lalu, teman saya yang di TK di kampung kami sudah mendapatkan voucher untuk divaksin. Artinya memang golongan yang bekerja di sektor kesehatan dan garda depan didahulukan, selain lansia tentu saja.

Mengapa guru TK garda depan? Karena kami tidak ada liburnya. Anak-anak kecil yang orang tuanya bekerja tetap dititipkan di TK. Padahal disinyalir anak-anak ini bisa saja diam-diam menjadi pembawa virus. Maksudnya kami-kami ini juga wajib dilindungi.

Kemudian, siapa saja di Jerman yang diutamakan untuk divaksin?

  • Pertama mereka yang bekerja di sektor kesehatan seperti perawat di RS dan perawat di panti jompo. Di daerah kami, Baden-Wuerttemberg yang pertama kali disuntik adalah seorang suster umur 30 tahun. Lalu, lansia 80 tahun ke atas karena mereka dianggap sebagai golongan beresiko tertinggi untuk tertular. Di banyak panti jompo diberitakan kematian massal terjadi karena corona.
  • Kedua, mereka yang memiliki penyakit seperti dimensia, trisomi 21 atau sakit jiwa sebab mereka dianggap terancam kematian jika terserang covid19 dan lansia umur 70 tahun ke atas. Selain itu, orang-orang yang memiliki tugas penting seperti petugas kesehatan, polisi, pemadam kebakaran dan sejenisnya.
  • Ketiga, lansia umur 60 tahun ke atas, penderita diabetes asma dan HIV, serta guru (TK sampai PT). Saya masuk yang grup ini tapi nggak tahu pasti kapan akan divaksin. Saya sudah siap dengan buku saku untuk imunisasi berwarna kuning, buku yang diberikan pada warga di Jerman sejak bayi. Di sana, saya sudah mencatatkan pengulangan semua imunisasi yang biasa diberikan kepada anak dan remaja Jerman dan beberapa tambahan vaksin lain yang diperlukan seperti "Zecken" untuk gigitan serangga pada musim panas.

Banyak orang bertanya tentang keputusan pemerintah ini. Kalau dahulu ada pro-kontra pengungsi dan dijawab bahwa negara membutuhkan banyak orang muda untuk bekerja dan membayar pajak demi mampu menopang lansia yang memiliki piramida terbalik alias lebih banyak jumlahnya dibanding yang muda. 

Sekarang ini mereka masih dilindungi supaya tetap sehat meskipun tidak bekerja lagi. Sejak 27 Desember 2020, vaksin sudah diberikan kepada golongan manula di Jerman. Selain vaksin dari Biontech, ada vaksin dari Pfizer yang digunakan di sini.

Sebagai gambaran, di Berlin, lansia umur 101 menjadi yang pertama disuntik. Saya jadi ingat tantenya suami saya yang sudah berumur 99 tahun di Jerman Utara. Di kepala ini, muncul pertanyaan, mengapa bukan yang muda dulu seperti di Indonesia tetapi lansia yang divaksin? 

  • Merupakan keputusan komisi imunisasi -- STIKO yang dipercaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi. Mereka menjabarkannya dalam 50 halaman di mana menetapkan kategori pemberian vaksin dari umur, pekerjaan dan riwayat penyakit.
  • Usia di atas 80 tahun dikatakan sebagai grup yang beresiko tertinggi meninggal jika terpapar, dibanding yang lebih muda. Sejak vaksin pertama dilakukan sampai hari ini dikabarkan RBB24 bahwa U80 yang berhasil diselamatkan mencapai angka 11.840. Penduduk Jerman 81 juta.
  • Meski beberapa orang mengatakan keputusan ini tidak logis, tidak ada diskusi khusus dan terbuka di masyarakat tentang ini.
  • Ini bukan serta merta pertanda bahwa golongan produktif tidak dilindungi. Konon, justru sebaliknya.
  • Beberapa orang Jerman ada yang anti vaksin dengan beragam pemikiran, jadi nggak papa kalau lansia didahulukan.
  • Stok vaksin kurang dan butuh waktu. Makanya, dijadwal secara bertahap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun