Kompasianer masih ingat ya, gejala orang yang terpapar Covid19, bukan? Mulai dari ingusan, kerongkongan sakit, badan linu, batuk kering, kepala seperti ada batunya, demam di atas 38 derajat, kedinginan dan gangguan nafas karena banyak dahak yang menyesakkan dada.
Namun kabarnya, ada juga orang yang ternyata terpapar tapi tidak menunjukkan gejala di atas. Untuk itu harus hati-hati karena sekarang ini virus masih saja menyebar.
Apa yang harus kita lakukan jika kita menunjukkan gejala di atas? Apa yang harus dilakukan jika ada teman dekat kita positif covid19?
Sebelum membahas solusi sebagai rekomendasi dari Robert Koch Institut Berlin, saya ajak teman-teman untuk melihat kenyataan di lapangan.
Kasus corona di sekolah kami
Di sekolah PGTK (pendidikan guru taman kanak-kanak), sudah ada satu anak perempuan yang terinfeksi. Rumornya, ia dari kelas kami tapi tidak ada keterangan jelas tentang hal tersebut. Atau dari kelas sebelah? Hal itu rupanya tidak serta merta membuat sekolah ditutup. Tidak. Tentu tidak. Hanya ada keputusan baru selain pakai masker ke sekolah dan menjaga kebersihan tangan dengan air sabun dan antiseptik:
- Masker juga wajib dipakai di dalam kelas selama 8 jam.
- Dilarang merokok di lingkungan sekolah.
- Ada sidak dari departemen kesehatan secara berkala.
- Selama istirahat, siswa tidak boleh berada di dalam ruangan.
- Pintu dan jendela dibuka setiap 20 menit sekali selama 20 menit.
Seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya bahwa jika angka pasien bertambah secara signifikan, ada skenario bahwa sekolah ditutup dan kami harus mengadakan kelas daring. Kami berharap, semua baik-baik saja.
Kasus corona di tempat saya bekerja
Saya sudah cerita tentang suasana mengajar di taman kanak-kanak Jerman. Asyik, seperti di taman Firdaus. Dunia anak-anak itu memang menyenangkan. Mana ada mikir PR atau utang, coba? Enggak ada. Hanya ada bermain, bermain dan bermain.
Hanya saja, gara-gara ada salah satu ibu yang menitipkan anak di kelas kami mengidap virus corona, saya jadi was-was.
Kok? Iya. Saya kilas balik. Tanggal 14 dan 15 Oktober adalah hari libur saya, karena selain suami saya ultah, ada tugas paper yang harus dikumpulkan tanggal 16 Oktober. Saya pikir kalau setiap hari harus kerja dan sekolah 8 jam sehari, mana mungkin mengerjakannya? Belum pekerjaan di rumah tangga dan mengurus anak-anak/suami.