Mohon tunggu...
Gabylia K
Gabylia K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Start Up Tanda Kapitalisme di Indonesia

5 Januari 2022   10:27 Diperbarui: 5 Januari 2022   10:29 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dewasa ini sering kali saya mendengar istilah startup, baik itu di di media sosial, di kampus, di kelas, bahkan di rumah. Sebenarnya apa itu startup?

Startup merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yang berarti bisnis yang baru saja dirintis. Startup adalah perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi. Dengan kata lain, startup artinya perusahaan yang baru masuk atau masih berada pada fase pengembangan atau penelitian untuk terus menemukan pasar meupun mengembangkan produknya.

Pada penerapannya, istilah perusahaan startup biasanya merujuk pada perusahaan-perusahaan berbasis teknologi yang menyediakan suatu layanan atau produk. Contoh yang sering kita jumpai adalah Gojek, sebagai startup layanan transportasi/pesan-antar. Di bidang pendidikan, ada Zenius, startup layanan bimbingan belajar daring. Di bidang pariwisata, ada Traveloka, layanan transportasi/akomodasi perjalanan. Selain itu masih sangat banyak startup di Indonesia yang mungkin bahkan belum pernah kita sebelumnya. Perusahaan-perusahaan startup ini menyediakan layanan/produk dengan target yang sangat spesifik.

Mengapa banyak orang membuat startup?

Hal ini berkaitan dengan perkembangan zaman. Masyarakat semakin berkembang, begitu pula dengan masalah-masalah yang dihadapi. Dahulu tidak pernah terlintas dalam benak saya, akan ada hari di mana wartel akan tutup karena semua orang memiliki ponsel. Taksi-taksi digantikan oleh Uber. Uang cash digantikan dengan dompet digital. Hal yang dulu terasa sepele dan mewah kini menjadi suatu kemudahan bahkan bisa jadi sebuah kebutuhan.

Tanpa disadari, sebenarnya perusahaan-perusahaan startup tengah mempraktikkan kapitalisme. Kapitalisme merupakan suatu fenomena yang terjadi setelah adanya kebebasan untuk memiliki suatu kekayaan sendiri (private ownership). Ketika seseorang memiliki modal yang cukup dan aset pribadi untuk membangun perusahaan, ia dapat mengatur sendiri kebutuhan dan pengeluaran perusahaan itu untuk meraih untung. 

Semakin besar modal yang dimiliki, maka perusahaan tersebut berpotensi dapat meraih lebih banyak pasar, dan bahkan dapat mendominasi pasar itu sendiri. Hal ini baik karena di satu sisi memanfaatkan sumber daya yang dipunya untuk meraih keuntungan yang lebih besar.

Namun di sisi lain, hal tersebut juga memicu adanya eksploitasi sumber daya. Manusia merupakan makhluk yang secara alami selalu ingin berkembang. Dalam mengembangkan suatu perusahaan, seringkali seseorang tidak akan pernah memperkirakan ujung atau akhir dari perjalanan. Dahulu ada peribahasa gapai mimpimu setinggi langit. Tetapi apabila langit belum juga digapai, maka akan menggunakan segala upaya untuk menggapainya.

Sebut saja Gojek, perusahaan startup ini didirikan awalnya sebagai 'usaha sosial' untuk memberdayakan orang-orang yang membutuhkan uang lebih sewaktu-waktu apabila ia memiliki kendaraan sepada motor atau mobil. Dahulu, driver Gojek terdiri dari bermacam-macam orang yang 'kebetulan' sedang senggang, dalam perjalanan pulang, dan lain sebagainya. Gojek menggunakan sistem tertentu yang dapat melacak lokasi pengguna dan lokasi driver terdekat. 

Tetapi tidak disangka, seiring berkembangnya waktu orang-orang melihat potensi gojek sebagai ladang pekerjaan sehingga memutuskan untuk bekerja full-time sebagai driver. Dahulu saya menganggap driver gojek adalah orang asing yang bersedia saya tumpangi kendaraannya. Tetapi kini sudah tidak berbeda dengan ojek yang menjadi mata pencaharian utama.

Driver ojek yang dahulu menerima pesanan 'ketika ada waktu luang saja', kini berganti dengan driver ojek yang bersaing demi mendapatkan pesanan dan memperoleh rating tinggi. Bahkan rela menempuh cuaca apa pun dan di jam berapa pun. Semuanya demi meraih lebih banyak 'untung'. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun