Ehm. Hai semua, perkenalkan namaku Gabriel, aku tinggal di Al-Ain, Abu Dhabi, UAE, aku salah satu dari puluhan anak Indonesia yang menerima beasiswa disini.
Kami tersebar ke beberapa asrama di daerah yang berbeda, hari ini 10 anak di asramaku berangkat menuju suatu tempat yang menjadi ritual abadi seluruh asrama, ke mall. Itu memang tempat yang wajib dikunjungi saat weekend datang, ya tempat ini yang benar benar harus didatangi bagi anak-anak ‘gaul’. Tapi aku? Sayangnya aku bukan bagian dari anak-anak gaul itu, aku lebih memilih duduk di kamar menggambar sapi jungkir balik.
Tapi peraturan ya tetap saja peraturan, harus dipatuhi.
“Satu anak ga berangkat, semua ga berangkat. Satu anak berangkat, semua harus berangkat.” Kata Musyrif (Wali Asrama) dengan bahasa Arab-Omannya yang khas.
Itulah peraturan menyebalkannya. Jadi akhirnya aku bersiap siap lalu segera berlari ke bis, semua sudah menunggu disana. Kami pun berangkat ke Bawadi Mall, salah satu mall di Al-Ain.
Kami sampai pukul 7, berarti selama 3 setengah jam kedepan aku akan menghabiskan waktu disini. Aku membawa uang tabunganku dan 400.000 rupiah. Lalu aku pergi ke money exchanger, menukar 400.000 ku ke dirham.
Aku pikir aku akan mendapatkan sekitar 200 dirham dari rupiahku itu, ternyata aku hanya data 102 dirham dan itu akhirnya aku belikan sebuah topi seharga 99 dirham.
Aku merasa rugi. RUGIIIIIIIIIII..!! Bayangkan saja jika di indoneisa kita membawa 400.000! Bisa dapat apa? Banyak kan? Tapi disini cuma dapet topi…
Pantas saja banyak orang luar negri yang datang ke negri kita, menghabiskan dolarnya membeli barang barang mahal dari kita dan mereka sama sekali tak merasa rugi.
Sekarang 1 dirham itu 3691.81 rupiah. Semoga rupiah cepat menguat.
Kamar, 13 November 2015