Mohon tunggu...
Gabriela NathaniaWaloeja
Gabriela NathaniaWaloeja Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

"The Earth is a fine place and worth fighting for." -Ernest Hemingway

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Menghadapi Pemanasan Global

8 Januari 2023   22:59 Diperbarui: 8 Januari 2023   23:24 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pemanasan global dan perubahan iklim selalu menjadi masalah utama lingkungan di Indonesia dan Dunia sejak puluhan tahun yang lalu. Sayangnya bukannya membaik, setiap tahun pemanasan global makin tak terkendali, hal itu dapat dibuktikan dari data kenaikan suhu global sejak tahun 1980 yang meningkat 2X lebih cepat daripada periode sebelumnya. Hal itu disebabkan salah satunya oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Jika hal ini terus berlanjut, maka dapat memperbesar resiko konflik, kelaparan, banjir, hingga gangguan ekonomi, dan migrasi massal yang pada akhirnya bisa mengancam stabilitas dunia dan kehidupan di bumi ini termasuk manusia.

Oleh karena itu, penting sekali bagi masyarakat dunia untuk melestarikan lingkungan sekitar. Sayangnya menurut data dari Environmental Performance Index tahun 2022 yang mengukur tingkat kebersihan lingkungan di 180 negara meletakkan Indonesia dalam posisi 164. Rendahnya nilai EPI ini membuktikan bahwa tingkat kesadaran masyarakat di Indonesia akan lingkungan sangat kurang. Lalu apakah ada solusi untuk masalah ini ?

Pendidikan Lingkungan Hidup sejak dini bisa menjadi solusi masalah ini. Penelitian terbaru pada tahun 2020 menunjukkan bahwa hanya dengan 16 % persen siswa sekolah menengah ke atas di negara berpenghasilan tinggi dan menengah, menerima pendidikan tentang lingkungan dan pemanasan global, kita dapat melihat pengurangan sekitar 19 gigaton emisi karbon pada tahun 2050. Bayangkan jika 100 persen siswa dari SD hingga SMA di seluruh dunia mendapatkan Pendidikan Lingkungan Hidup ini. Pasti akan berdampak banyak bagi kelestarian lingkungan.

Hal itu karena pendidikan lingkungan sendiri, memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi masalah lingkungan di sekitar mereka dan terlibat langsung dalam pemecahan masalah.Yang pada akhirnya akan membangun pola pikir dan pengetahuan siswa untuk menjadi agen penyelamat bumi. Lantas bagaimana cara mengimplementasikan sistem pendidikan ini ?

Ternyata sistem pendidikan ini sudah diterapkan di beberapa sekolah di seluruh dunia. Salah satunya adalah Sekolah Menengah Kingsmead di Inggris yang memberi siswanya platform untuk terlibat dan merespons masalah lingkungan melalui proyek-proyek yang dipimpin oleh siswa seperti kompetisi daur ulang, kampanye energi, pembuatan kebun sayur,dll. 

Dari situ dilaporkan bahwa upaya tersebut membantu meningkatkan pemahaman siswa mereka tentang perubahan iklim dan juga membantu memberdayakan siswa untuk menjadi agen perubahan untuk aksi iklim di komunitas sekolah dan sekitarnya. Selain itu bahkan setelah satu tahun proyek tersebut berjalan, sekolah mampu mengurangi jumlah daur ulang yang dibuang ke TPA sebesar 45 % dan setelah 3 tahun, berhasil menghemat biaya energi sekolah lebih dari $50.000.Lalu bagaimana Indonesia dapat mencontoh sekolah - sekolah tersebut dan mengimplementasikannya ? 

Pada dasarnya sekolah - sekolah tersebut melakukan pendekatan pembelajaran eksperiensial yang menempatkan siswa secara langsung berhubungan dengan apa yang sedang dipelajari. Dengan memberikan pengalaman nyata kepada siswa di sekolah dan memfasilitasi refleksi siswa tentang pengalaman tersebut, membuat siswa dapat menghubungkan masalah yang ada dengan konsep teoritis yang sedang dipelajari dan pada akhirnya memungkinkan siswa bereksperimen secara aktif dengan cara memecahkan masalah di dunia nyata. Selain bermanfaat dengan lingkungan pendidikan ini juga terbukti dapat mengembangkan karakter yang sangat dibutuhkan pada abad 21 ini seperti problem solving, kreativitas, tanggung jawab , empati, hingga kemampuan komunikasi.

Tentu pada kenyataannya, penerapan metode tersebut tidak akan berjalan mudah. Diperlukan dana dan waktu yang cukup lama dalam penerapannya. Tapi setelah metode ini berhasil diterapkan dengan benar, maka  akan berpengaruh besar terhadap kelestarian lingkungan serta dapat meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Dengan begitu generasi ke depannya masih bisa terus menikmati bumi yang indah dan nyaman untuk ditinggali.

DAFTAR PUSTAKA

Cordero,Eugene C,Diana Centeno,Anne Marie Todd.2020."The role of climate change education on individual lifetime carbon emissions" https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0206266 diakses tanggal 8 Januari 2023. 

Environmental Performance Index . 2022. "2022 EPI Results" https://epi.yale.edu/epi-results/2022/component/epi diakses tanggal 7 Januari 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun