Mohon tunggu...
Gabby Indrawati
Gabby Indrawati Mohon Tunggu... -

Calon CEO

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesisir Jogja, Penghubung Manusia dan Semesta

4 Desember 2018   10:03 Diperbarui: 4 Desember 2018   10:09 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bambangsoepijanto.com

Pesisir selatan Jogja memang istimewa. Menurut data yang dihimpun tim Bambang Soepijanto, calon anggota DPD RI asal Jogjakarta, pantai menjadi primadona obyek wisata alam di DIY. Terbukti dari angka kunjungan wisatawan yang terus meningkat. Dua kabupaten di DIY, Bantul dan Gunung Kidul menjadi tuan rumahnya.

Sebagai bagian dari alam, Pantai bukan cuma indah dinikmati dan jadi sumber ekonomi. Pantai di pesisir selatan Jogja bahkan punya makna kultural bagi masyarakat. Artinya pantai dan lautan adalah media keterhubungan manusia dengan pencipta atau dimensi lainnya. 

Bicara tentang keyakinan lokal, laut selatan memiliki mitosnya sendiri. Dipercaya menjadi rumah atau kerajan Nyi Rara Kidul, penguasa pantai dan laut selatan. 

Manusia Jawa percaya Nyi Rara Kidul adalah entitas lain diluar manusia yang ada, berdampingan, dan perlu dirajut keharmonisannya agar alam dan manusia saling menjaga.

Keraton Jogjakarta terus merawat kepercayaan itu salah satunya dengan upacara Labuhan atau melarung di Pantai Parangkusumo Bantul. Setiap tahunnya, Sultan dan keraton menghanyutkan sesaji juga potongan kuku dan rambut Sultan. 

Upacara ini dimulai sejak awal Keraton Mataram berdiri pasca perjanjian Giyanti. Keraton Jogja melaksanakan labuhan untuk memperingati penobatan Sultan.

 Keraton dan pantai selatan, khususnya Nyi Rara Kidul memang dipercaya memiliki hubungan mistis sejak ratusan tahun lalu. Selain di laut, keraton juga "melabuh" sesaji di lereng Gunung Merapi. 

Ini melengkapi tempat-tempat yang disakralkan keraton Jogja, pembentuk garis imajiner Gunung Merapi, Keraton Jogja dan Pantai Parangkusuma.

Selain keraton Jogja, masyarakat Hindu di Jogjakarta juga menganggap laut sebagai tempat sakral. 3 hari menjelang tahun baru Caka atau Nyepi, ribuan masyarakat Hindu mendatangi Pantai Parangkusuma untuk melakukan upacara Melasti. 

Mereka datang dengan perlengkapan sembahyang serta sesaji atau Banten. Doa-doa dilantunkan agar di tahun baru manusia disucikan dan dibersihkan segala dosa. Siap menyambut hari baru dengan lebih baik.  

Nilai-nilai kultural yang terus dilestarikan oleh keraton juga masyarakat Hindu di Jogja terhadap laut dan pantai Jogja menguatkan keistimewaan Jogja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun