Hari Kartini,
Ramai diperbincangkan. Mencoba mengingatkan kembali kepada kita akan kenangan buruk terhadap perempuan masa lampau yang didobrak oleh Ibu Kartini.Â
Di hari ini banyak yang memberi ucapan, memberi perlakuan berbeda terhadap perempuannya dan perempuan lain. Seolah kembali tersadar bahwa perempuan adalah makhluk istimewa dengan segala hal yang dimilikinya.Â
Meski mungkin hanya berlaku satu hari, setidaknya lebih baik daripada dalam 360 hari tak ada satupun yang mengingat kaum perempuan.Â
Iya, kami perempuan. Makhluk dengan perasa lebih sensitif. Makhluk yang ringkih namun keras. Makhluk yang berharap akan kasih dan sayang dalam bentuk 'kasih sayang'.Â
Betapa kuatnya kami sebagai perempuan. Hamil selama 9 bulan lebih dengan segala kesusahannya telah mampu kita sokong.Â
Melahirkan yang sakitnya berpuluh kali lipat dari sakit paling sakit pun telah kami cobai rasanya.Â
Namun, segala kekokohan itu semakin menunjukkan bahwa perempuan tetaplah perempuan. Makhluk lembut yang sensitif. Makhluk ringkih yang sesekali goyah namun ia akan kuat saat semakin tertempa. Makhluk biasa bergelar manusia.Â
Yang dalam kekuatannya menyimpan kelemahan
Yang dalam ketegarannya menyimpan kerisauan
Yang dalam suka citanya menyimpan duka