Dulu, ibu saya selalu mempunyai kebiasaan, 'mending makan sedikit tapi bersama ketimbang makan banyak tapi ga rata'
***
Saya anak ketiga dari 4 bersaudara. Kami ber4 terlahir dengan selisih usia yang tidak terlalu jauh. Paling jauh 4 tahun, antara 2 kakak saya. Sisanya hanya 3 dan 2 tahun saja.Â
Sering kami berselisih terhadap segala sesuatu. Salah satunya tentang makanan. Terlebih ibu merupakan anggota aktif jamiyahan di daerah kami. Ayah pun sama. Jadi tidak jarang ibu atau ayah pulang ke rumah membawa 'berkat'
Saat kami yakin bahwa orang tua kami membawa berkat, kamipun berebut lebih dulu untuk mengambil panganan kesukaan. Sayangnya, kesukaan kami cenderung sama. Begitu juga dengan ketidaksukaan terhadap salah satu makanan.Â
Dalam hal ini ibu selalu sigap mengantisipasi pertengkaran. Ibu selalu mendahului kami untuk membuka isi berkat. Lalu beliau pun bertanya mana yang kami masing-masing suka, dan jika sama (seringnya demikian) maka ibu akan membagi rata kue itu menjadi bagian yang sama untuk semua anak yang menyukainya.
Kami dulu selalu merasa kurang dan sebal dengan cara ini. Kami berharap ada yang mau mengalah agar menambah jatah. Tapi sayangnya semua berharap mengalah untuk panganan yang sama.Â
Tapi setelah dewasa kini, kami merasakan betapa ini sangat efektif. Efektif untuk:
1. Menumbuhkan rasa persaudaraan
2. Menumbuhkan rasa mau mengalah dan menekan egosentris
3. Melatih berbagi