Mohon tunggu...
Fyrza MariskaAdelia
Fyrza MariskaAdelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Bimbingan dan Konseling 2021

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Inklusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus

23 Desember 2022   00:53 Diperbarui: 23 Desember 2022   01:00 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semua anak yang terlahir di dunia ini memang sempurna, tetapi ada beberapa anak yang mempunyai keterbatasan dan kekurangan secara fisik dan mental. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak-anak penyandang cacat fisik, intelektual, emosional dan sosial. 

Anak berkebutuhan khusus ini mengalami hambatan dalam perkembangannya, sehingga tidak dapat mengikuti perkembangan teman seumurannya. Hal ini mengakibatkan anak berkebutuhan khusus memerlukan perlakuan khusus.

Dalam menangani dan memahami anak berkebutuhan khusus tidaklah muda. Mereka yang menangani anak berkebutuhan khusus memerlukan keahlian dan kesabaran yang luar biasa. 

Ada beberapa jenis anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Anak berkebutuhan khusus memerlukan layanan yang sesuai dengan kekurangan dan keterbatasan mereka. 

Tidak semua anak berkebutuhan khusus memiliki keterbatasan pada fisiknya, tetapi ada juga yang mengalami keterbelakangan mental. Mereka yang mengalami keterbelakangan mental terlihat biasa-biasa saja, tetapi sebaliknya mereka yang mempunyai keterbatasan fisik tidak ada gangguan pada mentalnya.

Klasifikasi anak berkebutuhan khusus terdiri dari berbagai macam jenis, yaitu:

  • Tunanetra, menurut KBBI kata tunanetra terdiri dari dua kata, yaitu Tuna yang artinya rusak atau cacat dan Netra yang artinya penglihatan, jadi tunanetra berarti seseorang mengalami gangguan penglihatan. Bukan berarti orang tunanetra itu buta total, tetapi orang mengalami kebutaan berarti tunanetra.

  • Tunarungu, secara umum tunarungu biasa disebut oleh orang-orang tuli. Menurut KBBI tunarungu terdiri dari dua kata, yaitu tuna yang berarti rusak atau cacat dan rungu yang berarti pendengaran. Anak berkebutuhan khusus atau kelainan pada panca inderanya berupa telinga, yang membutuhkan pelayanan khusus sesuai dengan kebutuhannya.

  • Tunagrahita, dalam KBBI tunagrahita berarti cacat pikiran. Anak yang menyandang tunagrahita adalah penyakit yang membuat seseorang mengalami keterbelakangan mental atau disebut juga dengan retadasi mental. Tunagrahita terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunagrahita berat dan sangat berat.

  • Tunadaksa, dalam KBBI tunadaksa berarti cacat tubuh. Disabilitas fisik atau tunadaksa merupaka individu dengan kelainan atau kecacatan sistem otot, tulang dan sendi yang dapat mengakibatkan gangguan perkembangan koordinasi, komunikasi, adaptasi, mobilitas dan integritas pribadi.

  • Tunalaras, dalam KBBI tunalaras disebut dengan cacat suara dan nada. Tunalaras merupakan ketidakmampuan seseorang utnuk mengendalikan emosi dan perilaku dalam program pembelajaran yang berdampak negatif pada kemampuan akademik, sosial, profesional dan kepribadian.

  • Autis, autisme merupakan gangguan perkembangan yang dimiliki anak, mengakibatkan ketidakmampuan untuk berkomunikasi dan mengekspresikan perasaan dan keinginan mereka, mengganggu perilaku interpersonal.

Setiap anak wajib mengikuti pendidikan yang telah dianjurkan oleh pemerintah. Anak berkebutuhan khusus juga wajib mengikuti pendidikan hingga ke jenjang yang ingin mereka tempuh. Oleh karena itu, adanya pendidikan inklusi dikhususkan untuk anak yang mempunyai keterbatasan fisik dan keterbelakangan mental. 

Pendidikan inklusi merupakan sistem pendidikan yang menawarkan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan kecerdasan serta kemampuan khusus untuk mengikuti pendidikan bersama dengan peserta didik yang lain. Pendidikan inklusi secara khusus diberikan kepada anak berkebutuhan khusus yang memerlukan penanganan khusus karena keterbatasan yang mereka punya.

Tujuan dari adanya pendidikan inklusi yaitu memberikan kesempatan seluas-luasnya bahwa setiap peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau potensi kecerdasan dan/atau kemampuan khusus memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya; dan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keberagaman, dan tidak diskriminatif bagi semua siswa pada umumnya.

Dengan adanya pendidikan inklusi untuk anak berkebutuhan khusus, maka orang tua tidak akan takut dengan pendidikan anaknya. Anak berkebutuhan khusus akan dibantu dan dilayani sepenuh hati supaya mereka bisa mengasah apa bakat dan minat yang mereka miliki. Jika memang anak yang mengalami keterbelakangan mental tidak bisa ditangani oleh guru, maka anak tersebut akan mendapatkan guru pendamping.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun