Sudah Seminggu berita Ahok ajukan cerai, tetapi alasan perceraian itu sendiri masih menjadi spekulasi baik di dunia maya maupun dunia nyata. Ada yang bilang mau jadi mualaf dan tidak disetujui mertua, ada yang bilang diancam pihak ketiga, ada yang bilang selingkuh, ada yang bilang demi keluarga, bahkan ada yang bilang cerai untuk menjadi martir.
Bagi saya semua spekulasi itu sah - sah saja. Namanya analisa dan opini, tidak harus benar pada akhirnya, toh terkadang realitanya jauh dari apa yang dibayangkan publik sebelumnya.
Untuk melengkapi analisa analisa dan spekulasi diatas, saya ada teori lain. Merunut benang merah antara Alexis ditutup dan gugatan cerai Ahok.
"Selingkuh sama main pelacur lebih baik mana? Mungkin masih lebih baik melacur enggak ngerusak keluarga orang," kata Ahok, saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/3/2016). (Baca disini)
Ahok bilang bahwa melacur tidak merusak rumah tangga. Pertanyaanya: Jika tempat pelacurannya (baca: Alexis) ditutup bagaimana?
Tentu di Jakarta ini tidak hanya ada Alexis untuk bisa melacur, ada banyak alternatif mulai dari hotel sejenis, spa, pijat plus2 sampai by phone atau medsos. Tetapi mengapa aura Alexis begitu menggema, mungkin dimata pelanggan memang mempunyai diferensiasi berbeda sesuai segmentasinya. Secara ilmu marketing, pelanggan yang puas terhadap layanan yang diberikan akan cenderung loyal, pada tahap selanjutnya muncul purchase intention atau keinginan melakukan transaksi ulang di tempat yang sama.
Pada kesempatan lain, Ahok berulang - ulang bisa mendeskripsikan Surga dilantai 7 Alexis. Bisa jadi intensitas dan deskripsi yang detail mengenai lantai 7 Alexis sebagai indikasi orang terbut tahu benar dan pernah ke sana. Tetapi bisa juga orang tersebut hanya sok tahu.
Jika tempat menyalurkan libido ditutup dan gulai di rumah terasa hambar. Apa yang bisa dilakukan? Ganti menu mungkin salah satu alternatif paling logis. Jika pembaca ada yang lagi bingung pilih judul thesis atau disertasi ilmu pisikologis, mungkin judul diatas bisa dijadikan hipotesanya.Â
Salam