Mohon tunggu...
Furqan Jurdi
Furqan Jurdi Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca, pendengar dan penulis

Sampaikanlah keyakinanmu meskipun tidak disukai semua orang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kami bersama Yusril Ihza Mahendra untuk Menggugat KPU

23 Februari 2018   15:33 Diperbarui: 23 Februari 2018   20:29 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Furqan Jurdi dan Yusril Ihza Mahendra (dokpri)

Saya belajar banyak dari Prof Yusril Ihza Mahendra, meskipun saya sama sekali belum bernah berbicara dengan beliau. Melalui tulisan dan ceramahnya di media sosial, saya banyak mengambil hikmah dan pelajaran.

Dari Prof. Yusril saya menemukan Al-Maududi, saya mendalami Natsir, saya menelaah Sjafruddin Prawiranegara, Hamka dll. Darinyalah saya sungguh-sungguh belajar tentang Masyumi dan sejarah perjuangannya.

Apapun yang keluar dari mulut Prof. Yusril tentang tokoh-tokoh dan pemikir Islam, saya langsung mencari bukunya dan mempelajarinya. Hampir seluruhnya buku yang ditulis Oleh Al-Maududi saya pelajari. Semua tulisan Pak Natsir saya koleksi dan pelajari. Semua Tulisan Sjafruddin Prawiranegara saya baca dan dalami.

Prof. Yusril adalah guru ideologi saya. Berkat beliau saya termotivasi untuk belajar hukum dan belajar politik Islam. Saya mengakui itu dengan sejujur-jujurnya.

Ia dijuluki Natsir Muda dan Partai Bulan Bintang adalah reinkarnasi dari Partai Masyumi. Saya sangat tertarik dengan jalan Perjuangan Masyumi. Mereka dicintai ummat dan dibenci oleh Penguasa.

Tahun 1998 setelah Reformasi berjalan tokoh-tokoh Masyumi yang masih hidup menaruh harapan besar kepada sang Professor untuk meneruskan perjuangan mereka. Pak Natsir, Pak Syaf, Pak Oesman, Pak Yunan, Buya Hamka, Pak Roem, menaruh harapan besar kepada anak muda Islam salah satunya Yusril.

Ketika Reformasi telah bergolak ada angin baik bagi kekuatan Islam untuk bersatu kembali dan Keluarga Besar Bulan Bintang mengambil peran penting dari gerakan Reformasi itu.

Amien Rais, A.M. Fatwa, Yusril Ihza Mahendra dan tokoh-tokoh lain memberikan konstribusi besar bagi keberlangsungan kehidupan demokrasi kita. Mereka kebanyakan reformis itu adalah anak didik dari Pak Natsir dan tokoH Masyumi lainnya.

Hingga berdirinya partai Bulan Bintang yang mengambil jalan yang pernah dilewati oleh Masyumi. Menegakkan syariat Islam, menjunjung tinggi hukum dan keadilan serta berjuang mewujudkannya.

PBB pernah masuk parlemen dua kali dan sudah dua dua pemilu puasa tidak masuk di Parlemen. Karena mereka harus berhadaapan dengan kekuasaan dan uang yang tidak berpihak. Idelisme itu menyebabkan mereka tersingkir dari panggung politik.

Mereka diterpa oleh hinaan dan cacian serta fitnah. Karena mengusung Syariat Islam, bagi mereka yang tidak paham, sama dengan mendirikan negara Islam. Padahal tidak! Syariah adalah sumber hukum tempat untuk menggali kaidah hukum dan itu adalah spirit kebangsaan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun