Mohon tunggu...
Funpol
Funpol Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tumbuh dan Menggugah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lonjakan Inflasi Pangan di Bulan Desember, Bagaimana Solusi Pemerintah?

6 Desember 2022   15:06 Diperbarui: 6 Desember 2022   15:14 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resesi ekonomi di tahun 2023 yang menjadi bayang-bayang masyarakat Indonesia saat ini nampaknya mulai terasa. Berbagai kenaikan bahan pokok mulai dirasakan masyarakat Indonesia. Bahkan di bulan Desember ini, berbagai harga bahan pangan mulai melonjak.

Meskipun dianggap sebagai kenaikan bahan pangan musiman, lantaran memasuki akhir tahun, namun, tak jarang kenaikan bahan pokok tersebut juga dikaitkan dengan kondisi ekonomi Indonesia menghadapi tahun 2023. Berbagai pihak sudah mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan itu sendiri, terutama di bulan Desember ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) misalnya mengingatkan kapada pemerintah pusat untuk mengantisipasi lonjakan komoditas pangan pada bulan Desember ini. Pasalnya, BPS menyoroti adanya kenaikan tingkat inflasi pangan pada bulan Desember dari tahun ke tahun.

Tercatat laju inflasi pada bulan Desember tahun 2019 sebesar 0,34 persen, kemudian naik di tahun 2020 menjadi 0,45 persen dan di tahun 2021 naik sebesar 0,57 persen. Laju kenaikan bahan pangan ini perlu menjadi bahan antisipasi pemerintah Indonesia saat ini.

Seperti dikutip dari Republika.id, berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional, hampir seluruh komoditas bahan pokok mulai mengalami kenaikan harga per-Senin, (5/11/2022) dari pada pekan sebelumnya. Beberapa komoditas bahan pokok yang melonjak adalah beras, bawang putih, cabai telur ayam, daging ayam, dan kedelai. Harga cabai rawit misalnya, naik dari Rp 1.260 menjadi Rp 45.730 per kg. Untuk harga kedelai naik dari Rp 14.630 menjadi Rp 14.700.

Kenaikan harga pangan di atas, tentu saja yang akan merasakan dampaknya lebih besar adalah kalangan masyarakat kelas bawah. Pasalnya, setalah dihantam wabah pandemi, mereka juga harus berjuang memulihkan kondisi ekonomi yang belum stabil ini. Di tengah kondisi inilah, pemerintah harus segara mengantisipasi lonjakan kenaikan harga pangan yang lebih besar.

Melihat solusi pemerintah

Sejauh ini, dari pengamatan penulis, pemerintah telah melakukan upaya untuk mencegah adanya inflasi pangan di bulan Desember. Seperti pengakuan dari Kementerian Pertanian (Kementan), yang menyatakan telah melakukan antisipasi adanya lonjakan harga bahan pokok.

Misalnya, Kementan telah melakukan antisipasi terhadap kenaikan harga cabai dan bawang merah pada akhir tahun ini dengan menggenjot penanaman di sejumlah daerah. Penggenjotan penanaman ini diharapkan akan mampu mengendalikan kenaikan harga bahan pokok. Khusunya pada komoditas horticultural.

Namun demikian, dalam pandangan penulis, penggenjotan penanaman komoditas horticultural ini perlu dilakukan secara masif, sehingga tidak terjadi ketimpangan ketersediaan bahan pokok pangan di daerah. Oleh sebab itu, perlu keterlibatan pihak-pihak yang berwenang, seperti pemda, dalam menekan angka inflasi di setiap daerahnya masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun