Mohon tunggu...
Fuad Efandi
Fuad Efandi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa STAI Darussalam Lampung, profesi menulis, dan mengajar di Pon-Pes Al-Ishlah Mataram Baru

Salah satu mahasiswa aktif di STAI Darussalam Lampung, menulis merupakan hobi yang paling saya sukai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kekuatan Menakutkan di Era Revolusi Industri 4.0

27 September 2022   20:39 Diperbarui: 27 September 2022   20:45 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar (Sumber: pixabay.com

Revolusi industri merupakan proses perubahan besar pada kehidupan manusia, perubahan tersebut dilihat dari cara manusia memproduksi barang atau jasa sehingga mampu merubah tatanan kehidupan. Cara manusia memproduksi barang atau jasa yang awalnya sangat sulit dan harus membutuhkan waktu serta tenaga yang besar, kini seiring berjalannya waktu proses produksi yang manusia lakukan terbilang menjadi lebih mudah dan cepat.

Dalam pelajaran sejarah, tepatnya sejarah Indonesia dapat dilihat bagaimana sulit dan rumitnya manusia di era kerajaan-kerajaan kuno dalam memproduksi barang, seperti cara mereka mendirikan candi yang masih menggunakan sistem gotong royong dan memanfaatkan telur sebagai perekat batu-batu candi. Pada masa ini dapat disebut era pra revolusi.

Setelah ditemukannya sebuah mesin uap pada abad ke-17 seperti mesin uap James Watt menjadi tanda awal, bahwa revolusi industri mulai muncul ke permukaan dan cara manusia dalam memproduksi barang pun mulai berubah, seperti yang semula ingin menggerakkan benda-benda besar harus memerlukan tenaga manusia yang sangat banyak, maka pada era itu cukup satu orang mampu menggerakan benda-benda yang terbilang cukup besar. Masa itu lebih dikenal dengan sebutan era revolusi industri 1.0.

Revolusi-revolusi itu terus berlanjut dengan ditemukannya tenaga listrik sebagai tanda awal dimulainya revolusi industri 2.0 pada abad ke-18. Tenaga listrik dinilai sangat tepat untuk menggantikan tenaga uap dan tenaga air. 

Selama tenaga listrik dihadirkan di era revolusi industri 2.0, banyak sekali penemuan-penemuan canggih yang sebelumnya tidak ada di era industry 1.0, seperti telepon, mesin pembuat kertas, pengiriman glombang radio, dan lain-lain. Hal ini menjadikan pekerjaan manusia berubah menjadi lebih mudah lagi.

Kemudian pada abad ke-19 muncul sebuah mesin yang dapat berpikir otomatis sehingga mendorong dunia ke arah era digitalisasi. Masa ini disebut dengan revolusi industri 3.0. pada masa ini teknologi-teknologi mulai berkembang sangat pesat, satu komputer yang semula membutuhkan ruangan besar seukuran lapangan bola voli untuk menyimpannya, kini semakin mengecil dan lebih ramping. Computer inilah yang kemudian dijadikan manusia sebagai alat bantu untuk berhitung, menyimpan data-data penting, dan mengolah data.

kesemua perjalanan industri dari tahun ke tahun pada mulanya sangat membantu bagi kehidupan dan dapat dirasakan oleh semua manusia. Namun, setelah masuk ke era revolusi industri 4.0 dimana dunia industri mulai menggabungkan teknologi yang bersifat otomatisasi dengan sistem siber fisik. Tidak berhenti disitu penemuan-penemuan baru yang terus dikembangkan menjadikan era tersebut semakin canggih lagi dari sebelumnya, terlebih setelah ditemukannya system kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Artificial Intelligence (AI).

Di era ini manusia mulai khawatir dan menilai bahwa keadaan ini dapat membahayakan kehidupan mereka, manusia mulai merasa bahwa pekerjaan-pekerjaannya perlahan mulai digantikan oleh robot, seperti yang terdapat di salah satu restoran Bernama Spyce di Boston, Amerika Serikat, ia telah mempergunakan Kitchen robotic atau dapur yang dikerjakan oleh teknologi robot secara otomatis.

Para insinyur robotika 20 yang berasal dari Massachusetts Institute of Technology yang bermitra dengan koki terkenal Bernama Michelin Daniel Boulud. Keduanya mendirikan restoran tepat di jantung kota Boston, mereka mengatakan bahwa makanan yang baik dihasilkan dari perpaduan antara proses keilmuan. Selain itu sebuah perusahaan Bernama JD.com yang berada di Negara Cina mempekerjakan kurir cangging yang mampu mengantar barang hingga ke area yang sulit di jangkau, yakni Drone pengantar barang.

Jika kita amati perkembangan industri-industri di atas disatu sisi memang sangat membantu, namun disisi lain ia perlahan-lahan menggantikan peran manusia seperti koki, pengantar barang, dan lain sebagainya, terlebih lagi seiring berjalannya waktu AI yang mulanya hanya memiliki kecerdasan yang sangat terbatas yang hanya bisa berfungsi sesuai tugas atau perintah yang di program, namun kini AI mulai bertransformasi, seperti Self Awareness AI jenis ini tidak hanya mampu berinteraksi dan memahami manusia saja, melainkan ia juga memiliki emosi, kepercayaan, tahu kebutuhan, hingga keinginan untuk dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun