Wabah virus corona yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina pada Desember 2019 lalu mengakibatkan banyak orang yang meninggal, bahkan wabah ini menjadi pandemi global karena sudah meluas di berbagai negara, sebarannya tidak memandang bulu dari negara maju hingga negara berkembang.Â
Begitupun dengan negara Indonesia yang juga terkena wabah virus ini, tepat nya pada bulan Maret 2020. Banyak aspek yang terkena imbasnya, Pemerintah pun sudah mengeluarkan kebijakan untuk belajar, bekerja dan beribadah di rumah, hal ini dilakukan Pemerintah untuk mencegah perluasan penyebaran virus corona.Â
Namun, dengan adanya keputusan pemerintah untuk social distancing dan karantina diri sendiri dirumah memberikan guncangan terhadap perekonomian.
Dengan adanya pembatasan akses, interaksi dan belajar, bekerja, beribadah dirumah juga mengakibatkan surutnya aktivitas ekonomi. Dengan alasan ekonomi, tidak sedikit masyarakat yang melanggar kebijakan yang telah dibuat Pemerintah serta tidak sedikit pula yang tidak mau mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh WHO.Â
Di Desa tempat kami melakukan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) yaitu Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember bisa dibilang masih minim sekali adanya edukasi serta kesadaran mengenai penting nya mematuhi protokol kesehatan.Â
Oleh sebab itu Mahasiswa UMM Kelompok 25 PMM yang terdiri dari Salsabilla Gita Sonya, Fitria Setianingrum, Shavina Taurin Qotrunnada, Dina Nurul Fajrina dan Ananda Gemilang H.P yang di bimbing oleh Bapak Ganjar Adhywirawan Sutarjo, S.Pi., M.P mengadakan beberapa program pengabdian yang diharapkan dapat mengubah persepsi serta kebiasaan masyarakat Desa Kemuning Lor.Â
Sedangkan edukasi secara offline dilakukan dalam bentuk poster yang disebarkan dan ditempelkan ditempat yang dapat dijangkau serta terlihat oleh masyarakat Desa Kemuning Lor.Â
Kelompok 25 PMM UMM juga melakukan edukasi kepada masyarakat secara door to door, hal ini dilakukan untuk agar penyeberan informasi lebih meluas dan diterima oleh masyarakat dengan jelas.Â