Mulai 'nyemplung' dalam bisnis sebenernya ngga diniatin. Gara-gara diinvite group bisnis, kejebak dalam seminar bisnis, monitor bisnis istri kok ngga kelihatan untungnya, hingga akhirnya penasaran sendiri. Belajar deh, dari yang bayar dan lebih sering yang gratis.
Maha guru Google dan Youtube pasti banyak pahalanya, apalagi yang bikin pasti penuh keberkahan. Ilmu, inspirasi dan pencerahan mudah didapat dimana saja dan kapan saja.
Setelah baca, lihat, denger, ngobrol dan menjalani ternyata berbisnis seperti kita mau naik atau bawa kendaraan dengan nyaman.
Ini kesamaannya....
1. Belajar
Yang pertama kali harus dilakukan, ya itu, belajar. Awalnya saya pikir bisnis tuh bakat alami, atau turunan, harus punya modal besar, ternyata ngga. Kalo mau naik motor, mulai dari belajar naik sepeda. Begitu sudah lancar, naik motor jadi lebih menyenangkan, karena sudah punya ilmu dasarnya, keseimbangan. Pilot profesional Airbus mengawali 'ke-superman-an' dengan latihan di pesawat latih kecil.
Jadi mulai lah dari bisnis yang bisa dikuasai ilmunya dengan belajar, gratis kok. Mau langsung terjun juga bisa, hanya ada risiko lecet atau luka dalam , sama seperti belum bisa naik sepeda langsung naik MoGe (motor besar). Lha wong, pembalap profesional sekelas Lewis Hamilton aja bisa kecelakaan. Tapi tidak mengapa, saat rugi dlm bisnis, kata guru-guru bisnis, saat rugi, itu dijadiin sebagai ongkos sekolah saja. Yang penting tetep semangat belajar.
2. Dashboard
Coba perhatiin perbedaan, dashboard yang tersaji antara, motor, mobil dan pesawat. Masing2 punya indikator yang perlu diperhatikan, saat kendaraan sudah berjalan. Inget ya, saat sudah jalan, kalo belum ya ngga usah diliatin, cape ntar. :)
Liat speedometer, cek RTM , gimana status bensin, mesin aman ngga ? Kalo sudah aman semua, mulai jalan, pelan2 dulu ya, monitor kondisi parameter itu sesekali, dengan terus fokus ke depan. Begitu ada alert, cek lagi apa penyebabnya, perbaiki bila mungkin dilakukan paralel, kendaraan bisa tetep jalan. Tapi kalo kasusnya berat, minggir dulu deh sejenak, biar aman. Semakin besar kendaraan yang dibawa, semakin kompleks indikator dashboardnya.
Setiap bisnis yang dikelola punya parameter utk dilirik-lirik. Cari dan tentukan mana yang penting, kalo banyak buat prioritas, pilih aja yang penting, nanti kebanyakan indikatornya bisnisnya ngga jalan-jalan.