Jangan Lecehkan Hak Manusia

Banyak hujatan yang keluar kepada pelaku bom bunuh diri dan tindakan tindakan teroris lain. Berita duka dari Surabaya dan Sidoarjo kembali menorehkan luka berdarah di hati setiap yang memiliki nurani. 

Sudah jadi rahasia umum apa yang menjadi motivasi para pelaku, rasanya seluruh dunia sudah hafal apa yang menjadi alasan mereka, tidak lain dan tidak bukan adalah doktrin surga yang dicekoki kepada mereka. 

Tapi, tidak ada satu pun agama di bumi ini yang mengatakan surga adalah tempat tinggalnya iblis yang jahat. Namun, Surga adalah tempat tinggalnya Allah. Surga adalah tempat yang mulia. Surga adalah idaman tempat peristirahatan umat yang lelah. Itu yang membuat Surga menjadi cita cita setiap umat.

Surga adalah berisi hal hal yang baik. Hal hal yang baik itu mewakili karakter Allah. Allah adalah oknum dengan standard moral tertinggi. Karakter surga yang berisi kebaikan sungguh sungguh adalah mewakili karakter Allah itu.

Allah dan Perwakilan KarakterNya di bumi

Mungkin ada diantara kompasioner yang klaim pernah memiliki penglihatan dan pengalaman khusus bertemu dengan Allah secara langsung..ya bisa saja. Tapi secara umum kita tidak bertemu dengan Allah secara fisik. Jadi, bagaimana kita mengenali karakter Allah di bumi? 

Ada sepenggal nats di Kitab Perjanjian Lama yang cukup menarik untuk menggambarkan tentang karakter Allah. Kisah ini tentang bagaimana Allah menyuruh umatNya membangun kota perlindungan. Tujuan kota ini dibangun adalah untuk memberi kesempatan kepada orang (khususnya yang melakukan kesalahan) untuk membela diri. Kesempatan apa?, kesempatan untuk berbicara dan diadili. (Kitab Yosua 20)

Jumlah kota perlindungan ini pun tidak cuma satu dua kota saja, tapi ada lima kota di kawasan umat Allah pada masa itu, sehingga orang yang ingin menyelamatkan diri tersebut punya banyak pilihan. Ini menunjukkan Allah serius ingin mewujudkan rasa aman bagi semua orang. 

Apa yang didapat dengan dibangunnya kota Perlindungan ini? Setidaknya ada dua:  Hak berbicara dan Hak Untuk Hidup 

Sehingga tidak ada kesewenang wenangan. Atau main hakim sendiri. Atau memberlakukan hukum rimba. Siapa kuat dia yang menang.

Allah sangat memperlakukan manusia dengan hormat. Terlihat dari karakter Allah yang tertuang dari perintahnya membangun kota itu.