Setiap tanggal 23 Juli Indonesia memperingati Hari Anak Nasional (HAN), dengan tujuan untuk menghormati hak-hak anak Indonesia. Gempita perayaan HAN rupanya juga turut dirayakan oleh Google Doodle melalui gambar karakter anak-anak yang tengah bermain musik dengan riang gembira, persis seperti penggambaran anak-anak yang ceria pada umumnya.
Di jagat lini masa Twitter, tagar #HariAnakNasional2018 pun menjadi trending topic sejak pagi hingga artikel ini di posting. Berbagai cuitan melalui Twitter tersebut berupa ucapan dan harapan untuk anak-anak Indonesia. Harapan supaya anak-anak Indonesia tumbuh menjadi pribadi yang penuh sopan santun, sehat dan gembira, membatasi penggunaan gawai, dll.
Tidak lupa Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun ikut mencuitkan harapannya di perayaan Hari Anak Nasional kali ini.
"Selamat Hari Anak Nasional 2018 untuk seluruh anak hebat di Indonesia. Kalian adalah generasi mendatang yang mewarnai masa kini dan diharapkan dapat membawa kemajuan di masa mendatang. Anak Indonesia, Hebat!" ucap Moeldoko seperti yang dikutip dari akun Twitter @Dr_Moeldoko.
Cuitan tersebut juga disertai meme yang menampilkan Moeldoko dengan memiliki latar bergambar anak-anak yang riang gembira. Harapan tersebut sekilas seperti harapan biasa, namun jika Indonesia sudah sepakat untuk menyasar Generasi Emas 2045 maka harapan tersebut menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah untuk kita bersama.
Hakikinya, sumber daya manusia (anak-anak) merupakan investasi bangsa yang sangat berharga. Pemerintah harus turun tangan, melakukan intervensi agar kelak bangsa ini memiliki sumber daya manusia yang unggul dan berprestasi. Walaupun tidaj bisa dipungkiri, peran media sebagai alat komunikasi juga sangat penting peranannya terutama dalam mengedukasi keluarga.
Salah satu isu yang masih krusial kita hadapi adalah masalah perlindungan anak. Undang-undang No. 35/2014 mengenai Perlindungan Anak sampai hari ini masih menjadi perdebatan, apakah sudah maksimal atau belum dalam upaya melindungi anak-anak Indonesia. Terlebih melindungi dari bahaya yang bisa selalu mengancam, yaitu pornografi anak.
Kecanduan gawai juga menjadi isu lain yang sangat krusial. Bagaimana orang tua yang dengan mudahnya memberi gawai kepada anak-anak dengan maksud untuk menyenangkan ataupun menenangkan sang anak, justru dianggap sebagai backfire bagi sang anak kelak. Percaya atau tidak, di Amerika saja rata-rata orang tua menghabiskan ratusan juta rupiah demi melepaskan anaknya dari kecanduan perangkat elektronik.
Semoga anak Indonesia hebat dan bisa membawa kemajuan di masa datang seperti yang disampaikan oleh Moeldoko. Selamat Hari Anak Nasional 2018!a
