Mohon tunggu...
Frida Anggraeni
Frida Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Awali

meskipun mengawali tak semudah mengakhiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekolah Mahal Jadi Jaminan Kesuksesan?

6 Juli 2022   20:03 Diperbarui: 6 Juli 2022   20:04 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penyelenggaraan pendidikan bermutu tidak bisa dilepaskan dari unsur pembiayaan. Suatu hal yang  mudah  diterima  bahwa  pendidikan yang bermutu memerlukan  dukungan  biaya  yang  tidak sedikit. Sistem penganggaran  pendidikan merupakan salah satu  isu dalam pendidikan di Indonesia, baik  dari  sisi prosedur penghitungan maupun mekanisme  penyalurannya.

Secara  tidak langsung hal ini berakibat  pada meningkatnya sumber dana bagi sekolah yang berbanding lurus dengan mutu sekolah. Sekolah yang bermutu umumnya dihuni oleh siswa dengan orang tua siswa kalangan menengah ke atas. Sedangkan orang tua siswa kalangan menengah ke bawah tidak mampu menyekolahkan anaknya di sekolah yang bermutu yang umumnya berbiaya mahal. Pilihan bagi orang tua siswa yang kurang  mampu  secara ekonomi adalah sekolah dengan layanan mutu yang minimal dengan biaya pendidikan yang murah.

Perbedaan sekolah swasta yang berbiaya mahal dengan sekolah negeri pada umumnya sangat signifikan. Hal ini cukup kuat jika dijadikan alasan mengapa sekolah swasta bisa sampai berbiaya mahal. Terdapat 3 point perbedaan :

1. kurikulum
Jika di Sekolah negeri sering terdengar dengan istilah "kurikulum 13", namun berbeda dengan kurikulum yang ada pada sekolah internasional, yaitu menggunakan kurikulum Cambridge.
Pada sekolah internasional ada beberapa mata pelajaran yang terdengar asing dan tidak ditemukan di sekolah negeri atau swasta non-internasional atau sebatas penamaan yang berbeda, seperti;
(a) Problem Based Learning (PBL) yaitu semacam diskusi untuk problem solving,
(b) Physical Education (PE) yaitu olahraga,
(c) Health Education (HE) yang berupa materi tentang Kesehatan atau biasa kita kenal dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan
(d) Assembly yang berisi tentang Pendidikan moral yang mengajarkan kedisiplinan, kerukunan, tanggung jawab, dll.

Kurikulum ini model pengajarannya tidak seperti Tematik yang mencampurkan hampir semua mata pelajaran dalam 1 tema, melainkan seperti KTSP. Jadi, semua mata pelajaran berdiri sendiri. Dan biasanya semuanya menggunakan bahasa Inggris.
Selain perbedaan mata pelajaran dan bahasa yang digunakan, beban administrasi bagi guru pun lebih ringan, karena guru tidak perlu bingung mebuat silabus, prota, prosem, dan sejenisnya yang biasa dianggap sebagai musuh para guru.
Apakah materi mereka lebih sulit dibandingkan dengan materi pada kurikulum nasional? Untuk beberapa pelajaran, tingkat kesulitannya hampir sama, tetapi lebih ditekankan pada pemahaman konsep dan kemampun berpikir kritis, serta penanaman kebiasaan membaca. Jadi, tidak heran jika siswa disana lebih "pintar" karena memiliki wawasan yang sangat luas dan cara berpikir yang lebih dewasa karena tingkat literasi mereka yang cukup tinggi.

2. Fasilitas
Tidak diragukan lagi, fasilitas di sekolah swasta dan negeri sangat berbeda. Di sekolah swasta  ruangan kelas lebih nyaman dengan dilengkapi AC, LCD projector, laptop dan alat bantu belajar lainnya yang menunjang kegiatan belajar mengajar.

Sementara di sekolah negeri ruang kelas dan fasilitas lainnya terbilang lebih sederhana dimana biasanya tidak terdapat pendingin ruangan dan hanya tersedia papan tulis tanpa LCD projector.

3. Tenaga Pendidik
Guru yang telah tersertifikasi. Biasanya sekolah swasta akan menyeleksi guru yang bersertifikasi melalui beberapa tahap.
Proses seleksi masuk kerja sebagai guru disini tidaklah mudah. Banyak test yang harus dilewati seperi tes psikologis, micro-teaching dengan Bahasa Inggris, public speaking dan wawancara yang juga menggunakan Bahasa Inggris.

Jadi, cukup realistis bukan? Ada uang ada kualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun