Mohon tunggu...
Frida Anggraeni
Frida Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Awali

meskipun mengawali tak semudah mengakhiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arisan Ajang Bergengsi

22 April 2022   21:07 Diperbarui: 22 April 2022   21:13 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Arisan merupakan bagian dari kegiatan sebagian kelompok masyarakat Indonesia, terutama kaum perempuan. Arisan bukanlah hal baru untuk kaum perempuan Indonesia. Arisan bukan sebuah hal baru bagi masyarakat Indonesia. Dari awalnya, lekat dengan kehidupan kaum perempuan, terutama perempuan perdesaan. Agenda arisan masuk menjadi salah satu menu yang ada di dalam kegiatan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). Di PKK, perempuan akan diminta untuk mengambil bagian di kegiatan yang dianggap merupakan upaya pembangunan daerah tersebut. PKK menjadi sebuah ajang bagi mereka untuk keluar rumah dan berinteraksi dengan lingkungan sosial mereka. PKK juga yang menjadi salah satu ajang munculnya kegiatan arisan. Gotong-royong masih melekat pada kegiatan arisan terdahulu. Sebagai contoh, untuk membantu anggota keluarga yang sakit, para anggota arisan akan menyisihkan sedikit uang yang mereka miliki untuk membantu. Beban tarikan yang diputuskan akan menyesuaikan kemampuan para peserta dan akan diukur dari yang paling rendah sehingga tidak akan memberatkan para anggota. Ini karena kondisi ekonomi setiap warga di kampung berbeda-beda.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (kbbi) arisan merupakan kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya, undian dilaksanakan dalam sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya.

Saat ini arisan banyak jenisnya, diantaranya arisan biasa, arisan tembak, arisan sistem gugur, arisan menurun, dan arisan online. Geertz (1962) yang meneliti Mojokuto pada 1950-an sudah menyadari bahwa bentuk-bentuk arisan akan berubah mengikuti perubahan struktur masyarakatnya.

Dari sanalah juga muncul kebiasaan yang baru yang tentunya berbeda seperti arisan pada zaman dahulu, zaman sebelum era teknologi. Kini, arisan bisa diikuti disemua kalangan, bahkan para remaja pun bisa mengikuti dan mengadakan kegiatan arisan. Dan saat ini, arisan bukan semata-mata untuk kegiatan sosial saja, melainkan ajang untuk show off atau pamer kekayaan, dan juga ajang gosip. Maka tak heran jika setiap kegiatan arisan berlangsung, para anggota berlomba-lomba untuk menggunakan produk fashion terbaik, dan barang-barang yang branded.

Dari banyaknya jenis arisan, tentu memiliki banyak kelebihan dan kekurangan. Terlebih lagi dalam arisan online, jika tidak benar-benar memilih admin yang terpercaya, kita bisa tertipu olehnya.

Jika dilihat dari kegiatannya, jika sebelumnya arisan dilakukan di rumah, maka saat ini para peserta arisan bisa berpindah dari satu ke tempat lainnya. Pilihan-pilihan atas tempat biasanya didasari pertimbangan kenyamanan. Faktor ini menjadi yang paling penting dalam mempengaruhi penentuan tempat. Kafe, mall atau lounge sebuah hotel merupakan tempat-tempat yang biasa dipilih untuk melakukan kegiatan arisan.

Arisan kini menjadi sebuah gaya hidup masyarakat modern yang tumbuh dalam budaya konsumtivisme. Gaya hidup berkembang di dalam masyarakat yang diartikan melalui objek-objek material yang menjadi tolak ukur kelas sosial. Tidak hanya dari kalangan rakyat biasa, bahkan istri-istri pejabat banyak yang mengikuti kegiatan arisan yang nominalnya tidak ratusan ribu lagi, sampai pada puluhan juta. Dan juga biasanya tidak berupa uang saja, melainkan emas ataupun tas branded puluhan bahkan ratusan juta. Sehingga kegiatan arisan menjadi ajang bergengsi dan untuk pengakuan status sosial.

Dalam sebuah kegiatan arisan, tentunya ada seorang Ketua yang dimana berperan untuk mengontrol dan mengendalikan jalannya arisan dan bertanggung jawab penuh atas jabatannya sebagai ketua arisan.

Oleh karena itu, dimasa yang saat ini lebih bijak dalam memilih apapun itu. Terlebih lagi dalam mengikuti kegiatan arisan. Sebisa mungkin untuk memilih orang yang terpercaya, karena kita tidak pernah tau seseorang akan mempunyai niat jahat seperti apa pada kita. Maka dari itu, lebih berhati-hatilah dalam bersosialisal. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun