Mohon tunggu...
Fresti Aldi
Fresti Aldi Mohon Tunggu... -

dilahirkan di Padang 20 April 1990, sekarang tercatat sebagai mahasiswa Jurnaslistik IAIN Imambonjol Padang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Modus Lain Pencopetan di Angkutan Umum

30 Desember 2015   13:36 Diperbarui: 30 Desember 2015   15:27 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Modus Lain Pencopetan di Angkutan Umum

Ada-ada saja modus pencopetan sekarang ini. Baru-baru ini saya mendapatkan pengalaman buruk saat menaiki bus angkutan umum. Ya, di kopaja. Kali ini saya mencoba naik kopaja kembali. Sebelum naik kopaja, memang saya sudah agak hati-hati, termasuk memindahan dompet saya dari kantong belakang celana ke kantong depan.

Namun, persis ketika saya hendak turun melalui pintu belakang, tiba-tiba kaki celana saya dipegangi oleh seorang bapak-bapak. Saya pun heran, karena saya tidak kenal dengan bapak tersebut. Sekitar satu menit kaki celana saya dilepaskan.

“Ada kecoa tadi, sudah pergi,” ujarnya.

Saat hendak turun, tiba-tiba saya merasa aneh dengan kondisi ini. Saya pun memeriksa dompet di kantong celana depan saya. Benar saja, dompet saya sudah tidak ada. Lantas, saya menoleh ke belakang, melihat seorang bapak-bapak lagi dan langsung menanyai periha dompet saya.

“ Ada apa ini kaget saya,” katanya ketika saya tanyai perihal dompet saya.

Saya terus memaksanya, mengembalikan dompet saya. Dan benar saja, saya melihat pelan-pelan dia menjatuhkan dompet saya ke lantai kopaja. Saya berteriak, agar seisi kopaja melihat dan menyadari kondisi ini, bahwa ada dua orang pencopet di dalam bus yang saya tumpangi itu. Seisi kopaja melongok ke belakang. Ada sekitar delapan orang dalam kopaja itu, semuanya isinya wanita.

Dan satu hal yang mungkin kita ambil pelajari, menjaga barang-barang kita saat di angkutan umum. Mungkin tidak hanya menjaga, tapi lebih menyadari apa yang kita bawa. (*)

 

*Fresti Aldi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun