Modus Lain Pencopetan di Angkutan Umum
Ada-ada saja modus pencopetan sekarang ini. Baru-baru ini saya mendapatkan pengalaman buruk saat menaiki bus angkutan umum. Ya, di kopaja. Kali ini saya mencoba naik kopaja kembali. Sebelum naik kopaja, memang saya sudah agak hati-hati, termasuk memindahan dompet saya dari kantong belakang celana ke kantong depan.
Namun, persis ketika saya hendak turun melalui pintu belakang, tiba-tiba kaki celana saya dipegangi oleh seorang bapak-bapak. Saya pun heran, karena saya tidak kenal dengan bapak tersebut. Sekitar satu menit kaki celana saya dilepaskan.
“Ada kecoa tadi, sudah pergi,” ujarnya.
Saat hendak turun, tiba-tiba saya merasa aneh dengan kondisi ini. Saya pun memeriksa dompet di kantong celana depan saya. Benar saja, dompet saya sudah tidak ada. Lantas, saya menoleh ke belakang, melihat seorang bapak-bapak lagi dan langsung menanyai periha dompet saya.
“ Ada apa ini kaget saya,” katanya ketika saya tanyai perihal dompet saya.
Saya terus memaksanya, mengembalikan dompet saya. Dan benar saja, saya melihat pelan-pelan dia menjatuhkan dompet saya ke lantai kopaja. Saya berteriak, agar seisi kopaja melihat dan menyadari kondisi ini, bahwa ada dua orang pencopet di dalam bus yang saya tumpangi itu. Seisi kopaja melongok ke belakang. Ada sekitar delapan orang dalam kopaja itu, semuanya isinya wanita.
Dan satu hal yang mungkin kita ambil pelajari, menjaga barang-barang kita saat di angkutan umum. Mungkin tidak hanya menjaga, tapi lebih menyadari apa yang kita bawa. (*)
*Fresti Aldi