Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tuhan, Sesungguhnya Aku Ini Masih Muda, Aku Tak Pandai Berbicara

14 Juli 2020   10:37 Diperbarui: 14 Juli 2020   10:30 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit menceritakan kemuliaan Allah, cakrawala memberitakan pekerjaan TanganNya. Hari meneruskan berita kepada hari, malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Dari ujung langit, terbitlah kemuliaan TanganNya, dan beredar sampai ke ujung yang tak terhingga.

Tak ada satupun yang tidak terlindung di bawah kuasa kasihNya. Sungguh dengan hati yang tulus, dengan kekecilanku yang paling kerdil; aku ingin memujiMu, ya Tuhanku; kemuliaanMu lebih indah daripada emas, bahkan emas tua, dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah (lih. Mazmur 19:1-15).

dok.pribadi
dok.pribadi
Di hari ulang tahunku yang ke-30 ini, 14 Juli 2020 (14 Juli 1990-14 Juli 2020), kugoreskan tulisan sederhana ini dengan jari-jari penuh doa, biarlah menjadi kenangan yang tak terlupakan dan harapan yang tak kunjung padam.

Dengan penuh gembira, kugoreskan huruf-huruf ini, bersama dengan kesegaran rahim Sang Ibu, Herkulana Un Hane dan keperkasaan  bahu Sang Ayah, Emanuel Neno. Sungguh, ayah dan ibu telah berpartisipasi dalam Tindakan Allah mencipta, melahirkan sebuah kehidupan di dunia ini.

dok.pribadi
dok.pribadi
Untuk semua kebaikan yang pernah saya terima, doa dan berkatku menyertai semuanya. Untuk kekeliruan dan kesalahan; pikiran, perkataan dan perbuatan yang pernah saya lakukan, maafkanlah saya, karena sesungguhnya aku ini masih muda, dan tak pandai berbicara.

Sama seperti Nabi Yeremia yang menyadari kekecilan dan ketidaklayakkannya di hadapan Tuhan, di hari ulang tahunku ini, aku memilih untuk ingin mengatakan itu : Tuhan sesungguhnya aku ini masih muda, dan aku tak pandai berbicara.

dok.pribadi
dok.pribadi
KebaikanMu sungguh tak terukur ya Tuhanku SabdaMu sungguh menguatkan dan menuntun aku ; Janganlah katakan aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut, karena Aku menyertai engkau, untuk melepaskan engkau. (lih. Yeremia, 1;4-8).

Dalam suasana yang sungguh gembira, dengan spirit motto tahbisan yang telah Dikau percayakan kepadaku ; sungguh alangkah baik dan indahnya, bila bersama saudara, diam bersama dengan rukun.

Dengan daya dorong kerukunan hidup, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ucapkan terima kasih untuk semuanya, dan mohon maaf secara berulang kali.

dok.pribadi
dok.pribadi
Terima kasih untuk bapa dan mama, opa dan nenek, kaka dan adik, saudara dan saudari. Terima kasih untuk Yang Mulia, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr (Uskup Keuskupan Atambua), yang telah mendoakan dan mendukung saya sebagai imam muda.

Terima kasih untuk para imam Tuhan, diakon, suster, bruder, frater, seminaris, yang turut mendoakan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun